background img

The New Stuff

Tampilkan postingan dengan label safety work. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label safety work. Tampilkan semua postingan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan. Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian materi yang besar (Husen, 2009). Jual sepatu safety jakarta bisa menjadi solusi untuk kamu yang sedang mencari sepatu safety.

Pengertian K3

K3 dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek filosofis dan teknis. Secara filosofis K3 adalah konsep berpikir dan upaya nyata untuk menjamin keutuhan dan kesem purnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, beserta hasil-hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Secara teknis K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Utama, 2001).

Dalam hal ini K3 amat berkaitan dengan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan memiliki jangkuan berupa terciptanya masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, serta efisien dan produktif. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan : Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi
karyawan dalam berkarya pada semua jenis dan tingkat pekerjaan, menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yag aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.

Perencanaan Program K3

Perencanaan program K3 pada suatu instansi atau proyek mem butuhkan kesadaran kolektif dari semua pihak yang terlibat didalamnya, sehingga aturan dan kebijakan yang telah diputuskan dapat diimplemen tasikan secara bersamasama. Masalah lain yang masih menghambat implementasi program K3 adalah biaya yang belum sepenuhnya dialokasikan oleh pengambil kebijakan pada tingkat manajerial. Sistem Manajemen K3 yang telah ada dan sudah diaplikasi kan di Indonesia adalah OHSAS 18001. OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

OHSAS sendiri merupakan singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series, yang mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kondisi sistem manajemen perusahaan sudah diukur berdasarkan pengukuran dan pemenuhan standar tersebut, sertifikat tersebut juga membuktikan bahwa perusahaan telah secara proaktif melindungi kesehatan (Health) dan keselamatan (Safety) dalam lingkungan kerjanya. OHSAS 18001 ini digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan, keselamatan dan bahkan properti. Seperti halnya pada ISO 9000 dan 14000, OHSAS 18001 menekankan pada kegiatan pencegahan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

K3 merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Hasil yang maksimal dalam kinerja biaya, mutu dan waktu tiada artinya bila tingkat keselamatan kerja terabaikan. Indikatornya dapat berupa tingkat kecelakaan kerja yang tinggi, seperti banyak tenaga kerja yang meninggal, cacat permanen serta instalasi proyek yang rusak, selain kerugian materi yang besar (Husen, 2009). Jual sepatu safety jakarta bisa menjadi solusi untuk kamu yang sedang mencari sepatu safety.

Pengertian K3

K3 dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek filosofis dan teknis. Secara filosofis K3 adalah konsep berpikir dan upaya nyata untuk menjamin keutuhan dan kesem purnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, beserta hasil-hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera. Secara teknis K3 adalah perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Utama, 2001).

Dalam hal ini K3 amat berkaitan dengan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan memiliki jangkuan berupa terciptanya masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, serta efisien dan produktif. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan : Memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi
karyawan dalam berkarya pada semua jenis dan tingkat pekerjaan, menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yag aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan.

Perencanaan Program K3

Perencanaan program K3 pada suatu instansi atau proyek mem butuhkan kesadaran kolektif dari semua pihak yang terlibat didalamnya, sehingga aturan dan kebijakan yang telah diputuskan dapat diimplemen tasikan secara bersamasama. Masalah lain yang masih menghambat implementasi program K3 adalah biaya yang belum sepenuhnya dialokasikan oleh pengambil kebijakan pada tingkat manajerial. Sistem Manajemen K3 yang telah ada dan sudah diaplikasi kan di Indonesia adalah OHSAS 18001. OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

OHSAS sendiri merupakan singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series, yang mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kondisi sistem manajemen perusahaan sudah diukur berdasarkan pengukuran dan pemenuhan standar tersebut, sertifikat tersebut juga membuktikan bahwa perusahaan telah secara proaktif melindungi kesehatan (Health) dan keselamatan (Safety) dalam lingkungan kerjanya. OHSAS 18001 ini digunakan sebagai patokan dalam menyusun suatu sistem manajemen yang berfokus untuk mengurangi dan menekan kerugian dalam kesehatan, keselamatan dan bahkan properti. Seperti halnya pada ISO 9000 dan 14000, OHSAS 18001 menekankan pada kegiatan pencegahan.

Strategi keselamatan kerja sangat berhubungan erat dengan pengenalan dan pengendalian bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kelelahan, tekanan batin (stres), kebisingan, radiasi maupun zat-zat beracun lainnya, terhadap kondisi fisik manusia, pikiran dan sikap tingkah laku para pegawai. model sepatu safety bisa menjadi solusi kamu.

Menurut Fathoni (2006:156) pendekatan yang perlu dilakukan dalam strategis kesehatan mencakup langkah-langkah:

1. Mengenal zat-zat, keadaan atau proses yang benar-benar atau mempunyai potensi yang membahayakan para pekerja,
2. Mengadakan evaluasi bagaimana bahaya itu bisa timbul dengan mempelajari sifat sesuatu zat atau kondisi dan keadaan di mana bahaya tersebut terjadi. Hal tersebut juga memperhitungkan kondisi lingkungan dalam keadaan yang bisa berbahaya bentuk intensitas dan lamanya pengaruh terhadap pekerjaan
3. Mengadakan pengembangan teknik dan metode kerja untuk memperkecil risiko dengan melakukan pengendalian pengawasan atas  penggunaan bahan-bahan yang berbahaya atau pada lingkungn –
lingkungan di mana bahaya bisa terjadi.

Upaya yang harus dilakukan sebagai solusi untuk mencapai pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pegawai mencakup kegiatan di antaranya:
a. Mempersiapkan dan menyesuaikan sarana dan prasarana yang dapat melindungi, tetapi tidak mengubah bentuk, proses atau spesifikasi. Perubahan-perubahan tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan bahaya yang bisa terjadi di luar kemampuan,
b. Menghilangkan pusat utama yang mengakibatkan bahaya, melalui rancangan dan rekayasa pengelolaan degna memastikan bahwa, misalnya zat beracun yang berbahaya tersebut tidak mencemari para pekerja,
c. Membuat isolasi kegiatan atau unsur-unsur yang berbahaya sehingga para pekerja tidak berhubungan dan harus menggunakan alat tertentu sebagai pencegahan,
d. Mengubah proses dan metode kerj atau mengganti bahan-bahan untuk mendapatkan pelindung yang lebih baik atau dapat menghilangkan risiko dari bahaya yang kemungkinan bisa berpengaruh,
e. Mengadakan pelatihan para pekerja untuk mencegah risiko dengan membatasi bahaya atau risiko dengan mamakai alat keselamatan kerja yang tersedia,
f. Adakan pengawaasan secara teratur untuk dapat memastikan bahwa faktor-faktor yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja dapat terdeteksi setiap saat,
g. Memelihara kantor dan peralatannya sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan timbulnya bahaya bagi lingkungn kerja maupun para pekerja,
h. Mengadakan cek sehatan secara teratur bagi pekerja sebagai pencegahan.

Strategi Keselamatan Kerja

Strategi keselamatan kerja sangat berhubungan erat dengan pengenalan dan pengendalian bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh kelelahan, tekanan batin (stres), kebisingan, radiasi maupun zat-zat beracun lainnya, terhadap kondisi fisik manusia, pikiran dan sikap tingkah laku para pegawai. model sepatu safety bisa menjadi solusi kamu.

Menurut Fathoni (2006:156) pendekatan yang perlu dilakukan dalam strategis kesehatan mencakup langkah-langkah:

1. Mengenal zat-zat, keadaan atau proses yang benar-benar atau mempunyai potensi yang membahayakan para pekerja,
2. Mengadakan evaluasi bagaimana bahaya itu bisa timbul dengan mempelajari sifat sesuatu zat atau kondisi dan keadaan di mana bahaya tersebut terjadi. Hal tersebut juga memperhitungkan kondisi lingkungan dalam keadaan yang bisa berbahaya bentuk intensitas dan lamanya pengaruh terhadap pekerjaan
3. Mengadakan pengembangan teknik dan metode kerja untuk memperkecil risiko dengan melakukan pengendalian pengawasan atas  penggunaan bahan-bahan yang berbahaya atau pada lingkungn –
lingkungan di mana bahaya bisa terjadi.

Upaya yang harus dilakukan sebagai solusi untuk mencapai pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja pegawai mencakup kegiatan di antaranya:
a. Mempersiapkan dan menyesuaikan sarana dan prasarana yang dapat melindungi, tetapi tidak mengubah bentuk, proses atau spesifikasi. Perubahan-perubahan tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan bahaya yang bisa terjadi di luar kemampuan,
b. Menghilangkan pusat utama yang mengakibatkan bahaya, melalui rancangan dan rekayasa pengelolaan degna memastikan bahwa, misalnya zat beracun yang berbahaya tersebut tidak mencemari para pekerja,
c. Membuat isolasi kegiatan atau unsur-unsur yang berbahaya sehingga para pekerja tidak berhubungan dan harus menggunakan alat tertentu sebagai pencegahan,
d. Mengubah proses dan metode kerj atau mengganti bahan-bahan untuk mendapatkan pelindung yang lebih baik atau dapat menghilangkan risiko dari bahaya yang kemungkinan bisa berpengaruh,
e. Mengadakan pelatihan para pekerja untuk mencegah risiko dengan membatasi bahaya atau risiko dengan mamakai alat keselamatan kerja yang tersedia,
f. Adakan pengawaasan secara teratur untuk dapat memastikan bahwa faktor-faktor yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja dapat terdeteksi setiap saat,
g. Memelihara kantor dan peralatannya sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan timbulnya bahaya bagi lingkungn kerja maupun para pekerja,
h. Mengadakan cek sehatan secara teratur bagi pekerja sebagai pencegahan.



Suatu Perusahaan mempunyai kebijakan untuk selalu memperhatikan dan menjamin implementasi peraturan keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang meliputi :
1. Peningkatan berkelanjutan
2. Sesuai dengan aturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang berlaku
3. Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan agar karyawan sadar dan mawas mengenai kewajiban keselamatan dan kesehatan pribadi
4. Dapat diketahui atau terbuka bagi pihak-pihak yang berminat
5. Evaluasi berkala untuk mempertahankan agar tetap relevan dan sesuai dengan perusahaan

Perencanaan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko. Mengidentifikasikan bahaya, resiko dan implementasi pencegahan termasuk kegiatan rutin dan non-rutin, dan kegiatan setiap personel yang mempunyai akses ke tempat kerja termasuk kontraktor dan tamu. Penjaminan hasil dari pengidentifikasian di atas dan akibat dari kegiatan pengontrolan serta pencegahan ketika menyusun obyektif keselamatan dan kesehatan kerja. Perencanaan harus didokumentasikan dan terus diperbaharui sesuai dengan keadaan. Toko sepatu safety di glodok menjual berbagai macam perlengkapan safety.

Metode untuk mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko :
Mendefinisikan sesuai ruang lingkup, sifat alami, dan waktu untuk memastikan proaktif
Klasifikasi resiko dan identifikasi mana yang harus dihilangkan atau dikontrol
Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan pengontrolan resiko yang dimiliki
Menentukan faslitas yang diperlukan, identifikasi pelatihan yang mungkin diperlukan atau pengembangan kontrol operasional.

Memonitor langkah-langkah yang   mungkin diperlukan untuk memastikan efektivitas dan ketepatan waktu implementasi
Identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengontrolan resiko dijelaskan dalam formulir HIRARC (Hazard Identification resiko Assesement & resiko Control)

Suatu Perusahaan Minyak dan Gas diharapkan selalu memenuhi perundangan, standardisasi, dan semua peraturan yang dikeluarkan oleh:
1. Pemerintah Indonesia
2. Pemerintah negara pemakai jasa
3. SK ESDM
4. SK Dirjen Migas
5. SK Pertamina
6. Asosiasi perusahaan
7. Pelanggan
8. Internal suatu Perusahaan

Informasi diatas harus selalu diperbaharui dan dikontrol dengan hadir pada sosialisasi undang-undang yang bersangkutan. Tujuan dari pengaplikasian Sistem Manajemen di suatu Perusahaan ditentukan secara periodik untuk setiap pelanggan. Hal ini harus selalu dipantau, dokumentasikan, dan dieavaluasi bersama dengan pelanggan secara periodik. Obyektif umum ialah jumlah maksimum 3 LTA (Lost Time Accident) setiap tahun. Obyektif harus konsisten dengan kebijakan yang berlaku untuk memenuhi komitmen dan kemajuan yang kontinu di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (SHE).

Persiapan dan pemantauan program dilakukan manajemen SHE untuk mencapai tujuannya, tanggungjawab dan otoritas berdarkan fungsi dan tingkat,

cara dan penjadwalan objektif yang ingin dicapai. Program manajemen SHE dievaluasi secara terencana dan terjadwal, bila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan aktivitas, produk, servis, dan kondisi operasi perusahaan.

Manajemen harus menunjuk posisi, tanggungjawab dan otoritas untuk memastikan sistem manajemen SHE dan segala keperluannya telah disiapkan, dilaksanakan, dan dipantau sesuai dengan spesifikasi OHSAS. Laporan mengenai performa sistem manajemen SHE harus diperlihatkan pada jajaran atas manajemen untuk dievaluasi yang merupakan basis bagi kemajuan sistem manjemen SHE.

Para personel harus mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugasnya yang mungkin berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Kompetensi diartikan sebagai hasil dari pelatihan yang sesuai dan pengalaman di lapangan kerjanya.

Program Pelatihan yang dilakukan oleh suatu Perusahaan memuat :
1. Pentingnya penegasan materi kepada kebijakan OH&S (Occupational Health and Safety), prosedur, dan hal - hal yang diperlukan untuk sistem manajemen SHE
2. Konsekuensi penerapan SHE, potensi, aktivitas kerja, dan keuntungan penerapan SHE terhadap unjuk kerja pribadi
3. Peran dan kewajiban mereka untuk mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur SHE termasuk kesiapan dalam keadaan darurat
4. Konsekuensi atau sanksi bila tidak mematuhi prosedur operasi yang sudah ditetapkan
5. Prosedur pelatihan yang sesuai dengan kedudukan dan lokasi kerjanya
6. Tanggungjawab, kemampuan dan resiko di tempat kerja
7. Tahapan atas pengontrolan pada kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kegiatan operasi di lapangan kerja:
8. Pencegahan : upaya untuk meniadakan keadaan potensi kecelakaan
9. Langkah Korektif : bila terdapat potensi kecelakaan diambil langkah untuk menghindarkannya
10. Kontak : penanganan lebih lanjut bila terjadi sebuah kecelakaan atau hampir (near miss)
11. Minimisasi kerugian : kecelakaan sudah terjadi dilakukan evakuasi dan litigasi

Kontrol operasi mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi potensial dan respon akan kecelakaan dan situasi berbahaya, usaha pencegahan, dan evakuasi bagi mereka yang terluka atau menderita penyakit yang berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja. Evaluasi kesiapan menghadapi keadaan darurat dan rencana yang dipersiapkan terutama setelah terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, bila dimungkinkan mengadakan uji prosedur tersebut secara periodik.

Pengukuran dan pengawasan pelaksanaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan keperluan dan ruang lingkup perusahaan. Pengukuran proaktif dilakukan sesuai dengan program manajemen SHE yang telah ada, kriteria operasional, dan undang - undang yang berlaku. Pengukuran reaktif dilakukan untuk lemahnya performa dan monitor kecelakaan, penyakit, insiden (nyaris celaka), dan bukti historis lainnya.

Data- data dan hasil monitoring dan pengukuran disimpan agar dapat dihasilkan analisa berkenaan dengan pelaksanaan korektif, dan preventif. Jika diperlukan peralatan khusus bagi kegiatan monitoring maka perusahaan berkewajiban untuk mengkalibrasi dan memelihara keakuratan alat tersebut. Prosedur pelaporan disediakan oleh perusahaan berikut otoritas dan tanggungjawab untuk memeriksa atau mengusut kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian didalam pelaksanaan.

Kebijakan Keselamatan Kerja


Suatu Perusahaan mempunyai kebijakan untuk selalu memperhatikan dan menjamin implementasi peraturan keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang meliputi :
1. Peningkatan berkelanjutan
2. Sesuai dengan aturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang berlaku
3. Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan agar karyawan sadar dan mawas mengenai kewajiban keselamatan dan kesehatan pribadi
4. Dapat diketahui atau terbuka bagi pihak-pihak yang berminat
5. Evaluasi berkala untuk mempertahankan agar tetap relevan dan sesuai dengan perusahaan

Perencanaan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko. Mengidentifikasikan bahaya, resiko dan implementasi pencegahan termasuk kegiatan rutin dan non-rutin, dan kegiatan setiap personel yang mempunyai akses ke tempat kerja termasuk kontraktor dan tamu. Penjaminan hasil dari pengidentifikasian di atas dan akibat dari kegiatan pengontrolan serta pencegahan ketika menyusun obyektif keselamatan dan kesehatan kerja. Perencanaan harus didokumentasikan dan terus diperbaharui sesuai dengan keadaan. Toko sepatu safety di glodok menjual berbagai macam perlengkapan safety.

Metode untuk mengidentifikasi bahaya dan penilaian resiko :
Mendefinisikan sesuai ruang lingkup, sifat alami, dan waktu untuk memastikan proaktif
Klasifikasi resiko dan identifikasi mana yang harus dihilangkan atau dikontrol
Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan pengontrolan resiko yang dimiliki
Menentukan faslitas yang diperlukan, identifikasi pelatihan yang mungkin diperlukan atau pengembangan kontrol operasional.

Memonitor langkah-langkah yang   mungkin diperlukan untuk memastikan efektivitas dan ketepatan waktu implementasi
Identifikasi bahaya, penilaian resiko, dan pengontrolan resiko dijelaskan dalam formulir HIRARC (Hazard Identification resiko Assesement & resiko Control)

Suatu Perusahaan Minyak dan Gas diharapkan selalu memenuhi perundangan, standardisasi, dan semua peraturan yang dikeluarkan oleh:
1. Pemerintah Indonesia
2. Pemerintah negara pemakai jasa
3. SK ESDM
4. SK Dirjen Migas
5. SK Pertamina
6. Asosiasi perusahaan
7. Pelanggan
8. Internal suatu Perusahaan

Informasi diatas harus selalu diperbaharui dan dikontrol dengan hadir pada sosialisasi undang-undang yang bersangkutan. Tujuan dari pengaplikasian Sistem Manajemen di suatu Perusahaan ditentukan secara periodik untuk setiap pelanggan. Hal ini harus selalu dipantau, dokumentasikan, dan dieavaluasi bersama dengan pelanggan secara periodik. Obyektif umum ialah jumlah maksimum 3 LTA (Lost Time Accident) setiap tahun. Obyektif harus konsisten dengan kebijakan yang berlaku untuk memenuhi komitmen dan kemajuan yang kontinu di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (SHE).

Persiapan dan pemantauan program dilakukan manajemen SHE untuk mencapai tujuannya, tanggungjawab dan otoritas berdarkan fungsi dan tingkat,

cara dan penjadwalan objektif yang ingin dicapai. Program manajemen SHE dievaluasi secara terencana dan terjadwal, bila diperlukan dapat dilakukan perubahan sesuai dengan aktivitas, produk, servis, dan kondisi operasi perusahaan.

Manajemen harus menunjuk posisi, tanggungjawab dan otoritas untuk memastikan sistem manajemen SHE dan segala keperluannya telah disiapkan, dilaksanakan, dan dipantau sesuai dengan spesifikasi OHSAS. Laporan mengenai performa sistem manajemen SHE harus diperlihatkan pada jajaran atas manajemen untuk dievaluasi yang merupakan basis bagi kemajuan sistem manjemen SHE.

Para personel harus mempunyai kompetensi dalam melaksanakan tugasnya yang mungkin berpengaruh pada keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Kompetensi diartikan sebagai hasil dari pelatihan yang sesuai dan pengalaman di lapangan kerjanya.

Program Pelatihan yang dilakukan oleh suatu Perusahaan memuat :
1. Pentingnya penegasan materi kepada kebijakan OH&S (Occupational Health and Safety), prosedur, dan hal - hal yang diperlukan untuk sistem manajemen SHE
2. Konsekuensi penerapan SHE, potensi, aktivitas kerja, dan keuntungan penerapan SHE terhadap unjuk kerja pribadi
3. Peran dan kewajiban mereka untuk mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur SHE termasuk kesiapan dalam keadaan darurat
4. Konsekuensi atau sanksi bila tidak mematuhi prosedur operasi yang sudah ditetapkan
5. Prosedur pelatihan yang sesuai dengan kedudukan dan lokasi kerjanya
6. Tanggungjawab, kemampuan dan resiko di tempat kerja
7. Tahapan atas pengontrolan pada kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kegiatan operasi di lapangan kerja:
8. Pencegahan : upaya untuk meniadakan keadaan potensi kecelakaan
9. Langkah Korektif : bila terdapat potensi kecelakaan diambil langkah untuk menghindarkannya
10. Kontak : penanganan lebih lanjut bila terjadi sebuah kecelakaan atau hampir (near miss)
11. Minimisasi kerugian : kecelakaan sudah terjadi dilakukan evakuasi dan litigasi

Kontrol operasi mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi potensial dan respon akan kecelakaan dan situasi berbahaya, usaha pencegahan, dan evakuasi bagi mereka yang terluka atau menderita penyakit yang berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja. Evaluasi kesiapan menghadapi keadaan darurat dan rencana yang dipersiapkan terutama setelah terjadi kecelakaan atau keadaan darurat, bila dimungkinkan mengadakan uji prosedur tersebut secara periodik.

Pengukuran dan pengawasan pelaksanaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan keperluan dan ruang lingkup perusahaan. Pengukuran proaktif dilakukan sesuai dengan program manajemen SHE yang telah ada, kriteria operasional, dan undang - undang yang berlaku. Pengukuran reaktif dilakukan untuk lemahnya performa dan monitor kecelakaan, penyakit, insiden (nyaris celaka), dan bukti historis lainnya.

Data- data dan hasil monitoring dan pengukuran disimpan agar dapat dihasilkan analisa berkenaan dengan pelaksanaan korektif, dan preventif. Jika diperlukan peralatan khusus bagi kegiatan monitoring maka perusahaan berkewajiban untuk mengkalibrasi dan memelihara keakuratan alat tersebut. Prosedur pelaporan disediakan oleh perusahaan berikut otoritas dan tanggungjawab untuk memeriksa atau mengusut kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian didalam pelaksanaan.



Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting dan harus mendapatkan perhatian serius. Perhatian dunia internasional terhadap keselamatan dan kesehatan kerja semakin tinggi sejak lahirnya Occupational and SafetyManagement Systems atau sering disingkat dengan OHSAS 18001: 1999 diterbitkan oleh British Standard International (BSI) dan badan-badan sertifikasi dunia yang berisi standar manajemen K3.

Indonesia juga memiliki perhatian serius terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya beberapa aturan yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Bagi anda yang ingin membeli sepatu safety bisa membeli di Toko sepatu safety di glodok. Salah satu suplier terbesar jika anda ingin membeli sepatu safety yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

1. Undang-Undang yang Terkait K3

  • Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.  
  • Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
  • Undang Undang Dasar 1945 pasal 5, 20 dan 27
  • Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan
  • Undang-Undang No 13/2003 tentang Ketenaga kerjaan


2. Peraturan Pemerintah yang Terkait K3

  • Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
  • Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
  • Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
  • Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


3. Peraturan Menteri terkait K3

  • Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
  • Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hyangienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
  • Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
  • Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. 
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
  • Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
  • Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
  • Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporandan Pemeriksaan Kecelakaan. 
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
  • Kemenakertrans No 609 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja.


4. Keputusan Menteri terkait K3

  • Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
  • Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
  • Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
  • Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. 
  • Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
  • Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.


5. Instruksi Menteri terkait K3

  • Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.


6. Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3
  • Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
  • Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
  • Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik. 

Peraturan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting dan harus mendapatkan perhatian serius. Perhatian dunia internasional terhadap keselamatan dan kesehatan kerja semakin tinggi sejak lahirnya Occupational and SafetyManagement Systems atau sering disingkat dengan OHSAS 18001: 1999 diterbitkan oleh British Standard International (BSI) dan badan-badan sertifikasi dunia yang berisi standar manajemen K3.

Indonesia juga memiliki perhatian serius terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya beberapa aturan yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Bagi anda yang ingin membeli sepatu safety bisa membeli di Toko sepatu safety di glodok. Salah satu suplier terbesar jika anda ingin membeli sepatu safety yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

1. Undang-Undang yang Terkait K3

  • Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.  
  • Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
  • Undang Undang Dasar 1945 pasal 5, 20 dan 27
  • Undang-Undang No 23/1992 tentang Kesehatan
  • Undang-Undang No 13/2003 tentang Ketenaga kerjaan


2. Peraturan Pemerintah yang Terkait K3

  • Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
  • Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
  • Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
  • Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


3. Peraturan Menteri terkait K3

  • Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
  • Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hyangienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
  • Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
  • Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. 
  • Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
  • Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
  • Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
  • Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
  • Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporandan Pemeriksaan Kecelakaan. 
  • Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.
  • Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
  • Kemenakertrans No 609 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja.


4. Keputusan Menteri terkait K3

  • Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
  • Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.
  • Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
  • Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
  • Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
  • Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. 
  • Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
  • Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.


5. Instruksi Menteri terkait K3

  • Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.


6. Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3
  • Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
  • Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
  • Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik. 


Di Jaman ini sepatu safety bukan sekedar dipakai untuk kerja maupun acara resmi saja. Sepatu sekarang ini juga jadi tren fashion dan jadi satu keperluan bagi orang-orang. Sepatu sebagai tren yang ikuti perubahan jaman yang makin hari makin berkembang. Terkecuali jadi keperluan pokok sepatu saat ini juga jadi penunjang dari tampilan kita. Sangat banyak jenis sepatu yang dapat kalian tentukan untuk mendukung tampilan, tetapi yang banyak diambil yaitu Sepatu Kulit.

Sepatu kulit memanglah awal mulanya dipakai untuk acara resmi ataupun bekerja. Tetapi bersamaan mengembangnya jaman sepatu kulit ini mempunyai daya tarik sendiri untuk menaikkan kesan menawan bagi penggunanya. Karena umumnya penggunaan sepatu kulit ini sama dengan orang rapi dan kaya. Hingga sekarang ini banyak yang lebih memilih sepatu kulit untuk melancong.

Mungkin beberapa orang yg tidak sadar jika sepatu kulit jadi tren untuk mendukung tampilan, terkecuali tampak resmi sepatu kulit juga membawa kesan elegan. Yang membuat orang malas memilih sepatu kulit karena tak tau cara bersihkan sepatu kulit. Dan yang paling sulit yaitu cara memberi sepatu kulit warna coklat yang sulit dibikin bersih jika terserang noda/kotoran. Jika anda menginginkan mempunyai sepatu kulit anfa mesti siap merogoh kocek yang dalam, karena harga sepatu kulit ori termasuk sangatlah mahal. Untuk menangani cara menjaga sepatu kulit yang anda punyai dapat lakukan cara berikut ini.

Cara Pertama, Anda mesti mengetahui jenis kulit apa yang dipakai di sepatu anda. Jika kalian mempunyai biaya yang lebih sebaiknya kalian beli sepatu dengan kulit yang mempunyai kwalitas paling baik. Karena hal semacam ini dapat mempermudah kalian saat lakukan perawatan. Bukan sekedar mengetahui bahan, tetapi kalian harus juga tau kulit itu kuat atau tak saat hadapi pergantian cuaca.

Cara Ke-2, Hindari sepatu kulit anda dari air. Jika telah terlanjur terkena janganlah di jemur di bawah sinar matahari, karena hal semacam ini dapat membuat sepatu kalian jadi lebih rusak. Jadi kalian cukup lap sepatu kalian dengan kain yang menyerap air.

Cara Ketiga, Taruh sepatu kulit yang kalian miliki ditempat yang betul-betul kering. Hal semacam ini diperuntukkan untuk hindari tumbuhnya jamur. Atau jika tak ada tempat yang kering, kalian dapat pakai kotak sepatu yang mempunyai aliran hawa yang cukup untuk sepatu anda.

Mengenai cara untuk menjaga sepatu safety online dari kulit sintesis yang dapat kalian kerjakan di rumah.
1. Bersihkan sepatu dari kotoran atau debu dengan memakai sikat. Jauhi pencucian memakai deterjen atau sabun bersihkan dan air. Karena hal semacam ini dapat mengakibatkan sepatu anda lebih rusak.
2. Sesudah betul-betul kering, taruhlah dalam kotak sepatu spesial yang sudah di beri silica gel.

Untuk kalian yang menginginkan sepatu kulit kalian tampak bersih dan mengkilap kalian dapat memakai semir sepatu kulit. Dengan semir sepatu, sepatu kulit kalian dapat jadi tambah mengkilap. Kita ada referensi untuk kalian tentang semir sepatu yang baik untuk sepatu kalian. Banyak merk yang dapat kalian cobalah seperti Kiwi dan Biopolish yang disebut semir sepatu paling baik.

Cara Bersihkan Sepatu Kulit Suede

Langkah tersebut dapat kalian kerjakan untuk sepatu memiliki bahan suede. Lewat cara beli terlebi dulu sikat spesial sepatu suede, sikat itu mempunyai kawat kecil dengan serat halus untuk menolong melindungi bulu-bulu halus pada bahan suede. Jika kalian bersihkan sepatu ini mesti dengan satu arah supaya lebih cepat bersihnya.

Nah itu tadi sebagian info tentang Cara Menjaga Sepatu Kulit dengan Benar yang dapat kalian kerjakan di rumah. Mudah-mudahan dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian yang memiliki sepatu kulit. Silakan bookmark kumpulanbaru. com untuk memperoleh up-date mengenai tips/cara tentang kesehatan dan trend fashion.

Cara Membersihkan Sepatu Sesuai Bahan


Di Jaman ini sepatu safety bukan sekedar dipakai untuk kerja maupun acara resmi saja. Sepatu sekarang ini juga jadi tren fashion dan jadi satu keperluan bagi orang-orang. Sepatu sebagai tren yang ikuti perubahan jaman yang makin hari makin berkembang. Terkecuali jadi keperluan pokok sepatu saat ini juga jadi penunjang dari tampilan kita. Sangat banyak jenis sepatu yang dapat kalian tentukan untuk mendukung tampilan, tetapi yang banyak diambil yaitu Sepatu Kulit.

Sepatu kulit memanglah awal mulanya dipakai untuk acara resmi ataupun bekerja. Tetapi bersamaan mengembangnya jaman sepatu kulit ini mempunyai daya tarik sendiri untuk menaikkan kesan menawan bagi penggunanya. Karena umumnya penggunaan sepatu kulit ini sama dengan orang rapi dan kaya. Hingga sekarang ini banyak yang lebih memilih sepatu kulit untuk melancong.

Mungkin beberapa orang yg tidak sadar jika sepatu kulit jadi tren untuk mendukung tampilan, terkecuali tampak resmi sepatu kulit juga membawa kesan elegan. Yang membuat orang malas memilih sepatu kulit karena tak tau cara bersihkan sepatu kulit. Dan yang paling sulit yaitu cara memberi sepatu kulit warna coklat yang sulit dibikin bersih jika terserang noda/kotoran. Jika anda menginginkan mempunyai sepatu kulit anfa mesti siap merogoh kocek yang dalam, karena harga sepatu kulit ori termasuk sangatlah mahal. Untuk menangani cara menjaga sepatu kulit yang anda punyai dapat lakukan cara berikut ini.

Cara Pertama, Anda mesti mengetahui jenis kulit apa yang dipakai di sepatu anda. Jika kalian mempunyai biaya yang lebih sebaiknya kalian beli sepatu dengan kulit yang mempunyai kwalitas paling baik. Karena hal semacam ini dapat mempermudah kalian saat lakukan perawatan. Bukan sekedar mengetahui bahan, tetapi kalian harus juga tau kulit itu kuat atau tak saat hadapi pergantian cuaca.

Cara Ke-2, Hindari sepatu kulit anda dari air. Jika telah terlanjur terkena janganlah di jemur di bawah sinar matahari, karena hal semacam ini dapat membuat sepatu kalian jadi lebih rusak. Jadi kalian cukup lap sepatu kalian dengan kain yang menyerap air.

Cara Ketiga, Taruh sepatu kulit yang kalian miliki ditempat yang betul-betul kering. Hal semacam ini diperuntukkan untuk hindari tumbuhnya jamur. Atau jika tak ada tempat yang kering, kalian dapat pakai kotak sepatu yang mempunyai aliran hawa yang cukup untuk sepatu anda.

Mengenai cara untuk menjaga sepatu safety online dari kulit sintesis yang dapat kalian kerjakan di rumah.
1. Bersihkan sepatu dari kotoran atau debu dengan memakai sikat. Jauhi pencucian memakai deterjen atau sabun bersihkan dan air. Karena hal semacam ini dapat mengakibatkan sepatu anda lebih rusak.
2. Sesudah betul-betul kering, taruhlah dalam kotak sepatu spesial yang sudah di beri silica gel.

Untuk kalian yang menginginkan sepatu kulit kalian tampak bersih dan mengkilap kalian dapat memakai semir sepatu kulit. Dengan semir sepatu, sepatu kulit kalian dapat jadi tambah mengkilap. Kita ada referensi untuk kalian tentang semir sepatu yang baik untuk sepatu kalian. Banyak merk yang dapat kalian cobalah seperti Kiwi dan Biopolish yang disebut semir sepatu paling baik.

Cara Bersihkan Sepatu Kulit Suede

Langkah tersebut dapat kalian kerjakan untuk sepatu memiliki bahan suede. Lewat cara beli terlebi dulu sikat spesial sepatu suede, sikat itu mempunyai kawat kecil dengan serat halus untuk menolong melindungi bulu-bulu halus pada bahan suede. Jika kalian bersihkan sepatu ini mesti dengan satu arah supaya lebih cepat bersihnya.

Nah itu tadi sebagian info tentang Cara Menjaga Sepatu Kulit dengan Benar yang dapat kalian kerjakan di rumah. Mudah-mudahan dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian yang memiliki sepatu kulit. Silakan bookmark kumpulanbaru. com untuk memperoleh up-date mengenai tips/cara tentang kesehatan dan trend fashion.



1. Dalam memilih jas hujan atau mantel, upayakan memakai jas hujan atau mantel yang berwarna cerah. Supaya bisa tampak dengan terang oleh ingindara dibelakang kita. Pastikan jas hujan yang prakstis dan sepasang (pakaian dan celana), meskipun penggunaannya mengonsumsi saat lebih lama dibanding dengan jenis ponco, jenis baju memberi perlindungan yang tambah baik. Diluar itu jas hujan dengan jenis ponco dapat membahayakan dan begitu riskan terasangkut pada roda atau terjepit jari – jari dan gir motor. Bukan sekedar itu, jenis jas hujan ini dapat juga menggangu ingindara yang lain karena kerap berkibar – kibar. Bahan jas hujan baiknya terbuat dari PVC dari pada bahan parasut. Bahan PVC lebih tebal dan lebih rapat hingga air tak merembes lewat pori-pori bahan yang dipakai. Bahan parasut juga tak awet, karena umumnya bahan parasut dilapis filament penangkal air yang makin lama filamentnya akan rontok.


2. Manfaatkanlah helm penutup standard dengan penutup kaca (full face). Supaya pandangan kita saat berkendara tak terganggu terpaan hujan. Diluar itu berikan cairan anti silau yang umum digunakan dimobil pada kaca helm. Atau berikan tembakau pada permukaan kaca helm, diamkan tidak lama kemudian bersihkan. Hal semacam ini bermanfaat untuk kurangi embun. Jangan lupa menggunakan jaket, sarung tangan dan sepatu safety agar lebih safety dalam berkendara.


3. Perhatikan keadaan ban, manfaatkanlah ban dengan keadaan yang baik. Dalam arti ban tak dalam kondisi gundul atau aus. Karena ban dengan keadaan yang sudah habis alur kembangannya dapat mengakibatkan slip dan membuat jarak pengereman makin panjang. Diluar itu turunkan desakan ban 3 hingga 5 psi. Dengan sedikit mengempiskannya ban yang melekat pada permukaan aspal akan makin banyak dan kurangi kemungkinan slip.


4. Senantiasa nyalakan lampu depan saat hujan. Supaya ingindara dari lawan arah bisa lihat. Dan hal ini dapat menolong ingindara lain supaya siaga.


5. Jauhi pengereman mendadak. Jika hingga mesti lakukan pengereman, upayakan kaki bergerak seakan-akan seperti karakter Antilock Brake Sistem, yakni tekan-angkat. Jadi kerjakan pengereman lewat cara mencapai pedal rem, bebaskan lalu injak lagi. Kerjakan sekian kali.


6. Perkirakanlah ketinggian air di jalan butuh yang kita lalui dengan cara pas. Jika genangan air lebih kurang 25cm, sepeda motor masihlah dapat melaju. Apabila ketinggiannya kian lebih itu, baiknya berbalik arah dan mengambil jalan lain. Jika tidak bisa membuat air masuk kedalam knalpot atau kedalam ruangan pembakaran mesin lewat saringan hawa.

Tips Aman Berkendara saat Hujan Lebat



1. Dalam memilih jas hujan atau mantel, upayakan memakai jas hujan atau mantel yang berwarna cerah. Supaya bisa tampak dengan terang oleh ingindara dibelakang kita. Pastikan jas hujan yang prakstis dan sepasang (pakaian dan celana), meskipun penggunaannya mengonsumsi saat lebih lama dibanding dengan jenis ponco, jenis baju memberi perlindungan yang tambah baik. Diluar itu jas hujan dengan jenis ponco dapat membahayakan dan begitu riskan terasangkut pada roda atau terjepit jari – jari dan gir motor. Bukan sekedar itu, jenis jas hujan ini dapat juga menggangu ingindara yang lain karena kerap berkibar – kibar. Bahan jas hujan baiknya terbuat dari PVC dari pada bahan parasut. Bahan PVC lebih tebal dan lebih rapat hingga air tak merembes lewat pori-pori bahan yang dipakai. Bahan parasut juga tak awet, karena umumnya bahan parasut dilapis filament penangkal air yang makin lama filamentnya akan rontok.


2. Manfaatkanlah helm penutup standard dengan penutup kaca (full face). Supaya pandangan kita saat berkendara tak terganggu terpaan hujan. Diluar itu berikan cairan anti silau yang umum digunakan dimobil pada kaca helm. Atau berikan tembakau pada permukaan kaca helm, diamkan tidak lama kemudian bersihkan. Hal semacam ini bermanfaat untuk kurangi embun. Jangan lupa menggunakan jaket, sarung tangan dan sepatu safety agar lebih safety dalam berkendara.


3. Perhatikan keadaan ban, manfaatkanlah ban dengan keadaan yang baik. Dalam arti ban tak dalam kondisi gundul atau aus. Karena ban dengan keadaan yang sudah habis alur kembangannya dapat mengakibatkan slip dan membuat jarak pengereman makin panjang. Diluar itu turunkan desakan ban 3 hingga 5 psi. Dengan sedikit mengempiskannya ban yang melekat pada permukaan aspal akan makin banyak dan kurangi kemungkinan slip.


4. Senantiasa nyalakan lampu depan saat hujan. Supaya ingindara dari lawan arah bisa lihat. Dan hal ini dapat menolong ingindara lain supaya siaga.


5. Jauhi pengereman mendadak. Jika hingga mesti lakukan pengereman, upayakan kaki bergerak seakan-akan seperti karakter Antilock Brake Sistem, yakni tekan-angkat. Jadi kerjakan pengereman lewat cara mencapai pedal rem, bebaskan lalu injak lagi. Kerjakan sekian kali.


6. Perkirakanlah ketinggian air di jalan butuh yang kita lalui dengan cara pas. Jika genangan air lebih kurang 25cm, sepeda motor masihlah dapat melaju. Apabila ketinggiannya kian lebih itu, baiknya berbalik arah dan mengambil jalan lain. Jika tidak bisa membuat air masuk kedalam knalpot atau kedalam ruangan pembakaran mesin lewat saringan hawa.

Tips berkendara aman di jalan raya sesungguhnya begitu penting sekali diaplikasikan keseharian. Terlebih bagi kita yang aktivitasnya senantiasa memakai sarana kendaraan. Jalan raya di kota besar pasti juga begitu padat dan repot hingga kita mesti lebih hati-hati saat berkendara. Belum lagi tingkat kecelakaan hingga sekarang ini masihlah tinggi, banyak juga yang perlu menelan korban jiwa karena kecelakaan itu. sebelum berkendara motor, selalu menggunakan sepatu safety, helm, jaket dan sarung tangan agar lebih safety.


Untuk kurangi kemungkinan yg tidak dinginkan saat berkendara, baiknya Anda mengaplikasikan tips yang aman berkendara di jalan raya pada penjelasan artikel kesempatan ini. Di bawah ini Berita Otomotif akan memberi tips berkendara yang aman itu diantaranya seperti berikut :

Konsentrasi saat di traffic light

Sarana traffic light atau kerap dimaksud lampu lalulintas mempunyai tujuan untuk mengatur lalulintas agar lebih teratur, umpamanya lampu lalulintas di satu perempatan yang ramai. Banyak kendaraan yang melintas di perempatan itu butuh ditata dengan lampu lalulintas agar teratur dan kurangi kemungkinan kecelakaan.

Konsentrasi di saat anda ada di traffic light untuk kelancaran dan kenyamanan berkendara

Tetapi sayangnya, orang-orang kita masihlah kurang perduli dan banyak yang tidak mematuhi. Tips berkendara aman saat di traffic light yaitu menanti hingga lampu hijau menyala. Sebab banyak dari arah berlawanan atau samping kita kerap berniat tancap gas ketika lampu mulai kuning.

Konsentrasi ketika berkendara di dekat mobil

Ingindara sepeda motor umumnya senantiasa ada di lajur paling kiri ketika melintas, terlebih di jalan raya yang mempunyai sebagian jalur dalam tiap-tiap lintasan. Tak semuanya ingindara mobil yang betul-betul patuh dan teratur dalam berkendara, terlebih umumnya angkutan umum yang kerap naik turunkan penumpangnya di sembarang tempat. Bahkan juga mereka kerap berikan isyarat mendadak saat akan menepi ke tepi jalan. Maka untuk hindari kemungkinan kecelakaan karena kaget dan mobil berhenti mendadak didepan kita, tips berkendara aman di jalan yakni konsentrasi dan lihat kode lampu dan lampu rem kendaraan didepan kita.

Konsentrasi dan Melindungi Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain Satu diantara aspek aman dalam berkendara

Terdapat banyak tips yang dapat kita kerjakan terutama jika tengah melintas di jalan raya yang padat dan banyak angkutan umum. Umpamanya saat mengendarai sepeda motor, saksikan lampu sign kendaraan depan kita, dan posisi mengendarai masihlah dapat tampak oleh spion mobil kendaraan didepan kita. Agar pengemudi mobil didepan kita dapat lihat Anda dan tak berhenti asal-asalan. Dengan hal tersebut kemungkinan kecelakaan dapat diminimalkan dengan tips berkendara aman seperti yang digambarkan di sini.

Janganlah menyalip kendaraan lain di tikungan

Kecelakaan kerap berlangsung karena pengemudi kurang hati-hati, umumnya karena kurang mengerti rambu-rambu lalulintas. Sebagai contoh dari sebagian masalah yang kerap berlangsung yaitu kecelakaan di jalan yang menikung. Walau sebenarnya di sekitar itu telah ada rambu-rambu lalulintas sebagai sinyal peringanan, umpamanya sinyal ada tikungan tajam. Berdekatan dengan rambu-rambu itu umumnya juga di beri rambu-rambu sinyal dilarang mendahului. Tetapi ada banyak ingindara yang tidak mematuhi dan pada akhirnya naas juga berlangsung, itu disebabkan oleh tingkahnya sendiri yg tidak patuh dengan rambu-rambu yang ada. Maka tips berkendara aman tidak untuk mendahului kendaraan di tikungan benar-benar sangat penting diaplikasikan.

Mengecek desakan roda kendaraan

Teratur mengecek desakan angin roda kendaraan begitu penting, terlebih pada jenis kendaraan mobil. Sebab kemungkinan kecelakaan kendaraan banyak juga dikarenakan oleh ban kendaraan yang pecah. Hingga mengakibatkan lajunya jadi oleng tak teratasi terguling. Mungkin peristiwa itu menyebabkan mobil ditabrak oleh kendaraan yang lain. Tips berkendara aman memakai mobil yaitu cek desakan angin sesuai sama standard mobil. Jika desakan angin sangat rendah maka dapat dipompa sesuai sama ukurannya. Hingga kemungkinan kecelakaan akibat roda ban pecah atau bocor dapat dihindari lebih awal. Sama seperti dengan sepeda motor, walau kemungkinan ban pecah tak sebesar kemungkinan mobil namun tips ini butuh diaplikasikan pada jenis sepeda motor.

Ada banyak tips aman untuk berkendara di jalan raya yang lain yang belum pernah kami berikan. Umpamanya seperti undang-undang paling baru mengenai lalulintas yang mewajibkan lampu kendaraan dinyalakan pada siang hari. Diutamakan untuk jenis sepeda motor, karena jumlah sepeda motor makin banyak dan kecelakaan kendaraan didominasi oleh sepeda motor. Dengan hal tersebut aplikasi ketentuan lampu kendaraan menyala pada siang hari dapat menolong menghimpit kemungkinan. Sekianlah sebagian tips berkendara aman yang dapat Anda aplikasikan ketika berkendara untuk menghindar kemungkinan kecelakaan.

Tips Berkendara Yang Aman Di Jalan Raya

Tips berkendara aman di jalan raya sesungguhnya begitu penting sekali diaplikasikan keseharian. Terlebih bagi kita yang aktivitasnya senantiasa memakai sarana kendaraan. Jalan raya di kota besar pasti juga begitu padat dan repot hingga kita mesti lebih hati-hati saat berkendara. Belum lagi tingkat kecelakaan hingga sekarang ini masihlah tinggi, banyak juga yang perlu menelan korban jiwa karena kecelakaan itu. sebelum berkendara motor, selalu menggunakan sepatu safety, helm, jaket dan sarung tangan agar lebih safety.


Untuk kurangi kemungkinan yg tidak dinginkan saat berkendara, baiknya Anda mengaplikasikan tips yang aman berkendara di jalan raya pada penjelasan artikel kesempatan ini. Di bawah ini Berita Otomotif akan memberi tips berkendara yang aman itu diantaranya seperti berikut :

Konsentrasi saat di traffic light

Sarana traffic light atau kerap dimaksud lampu lalulintas mempunyai tujuan untuk mengatur lalulintas agar lebih teratur, umpamanya lampu lalulintas di satu perempatan yang ramai. Banyak kendaraan yang melintas di perempatan itu butuh ditata dengan lampu lalulintas agar teratur dan kurangi kemungkinan kecelakaan.

Konsentrasi di saat anda ada di traffic light untuk kelancaran dan kenyamanan berkendara

Tetapi sayangnya, orang-orang kita masihlah kurang perduli dan banyak yang tidak mematuhi. Tips berkendara aman saat di traffic light yaitu menanti hingga lampu hijau menyala. Sebab banyak dari arah berlawanan atau samping kita kerap berniat tancap gas ketika lampu mulai kuning.

Konsentrasi ketika berkendara di dekat mobil

Ingindara sepeda motor umumnya senantiasa ada di lajur paling kiri ketika melintas, terlebih di jalan raya yang mempunyai sebagian jalur dalam tiap-tiap lintasan. Tak semuanya ingindara mobil yang betul-betul patuh dan teratur dalam berkendara, terlebih umumnya angkutan umum yang kerap naik turunkan penumpangnya di sembarang tempat. Bahkan juga mereka kerap berikan isyarat mendadak saat akan menepi ke tepi jalan. Maka untuk hindari kemungkinan kecelakaan karena kaget dan mobil berhenti mendadak didepan kita, tips berkendara aman di jalan yakni konsentrasi dan lihat kode lampu dan lampu rem kendaraan didepan kita.

Konsentrasi dan Melindungi Jarak Aman Dengan Kendaraan Lain Satu diantara aspek aman dalam berkendara

Terdapat banyak tips yang dapat kita kerjakan terutama jika tengah melintas di jalan raya yang padat dan banyak angkutan umum. Umpamanya saat mengendarai sepeda motor, saksikan lampu sign kendaraan depan kita, dan posisi mengendarai masihlah dapat tampak oleh spion mobil kendaraan didepan kita. Agar pengemudi mobil didepan kita dapat lihat Anda dan tak berhenti asal-asalan. Dengan hal tersebut kemungkinan kecelakaan dapat diminimalkan dengan tips berkendara aman seperti yang digambarkan di sini.

Janganlah menyalip kendaraan lain di tikungan

Kecelakaan kerap berlangsung karena pengemudi kurang hati-hati, umumnya karena kurang mengerti rambu-rambu lalulintas. Sebagai contoh dari sebagian masalah yang kerap berlangsung yaitu kecelakaan di jalan yang menikung. Walau sebenarnya di sekitar itu telah ada rambu-rambu lalulintas sebagai sinyal peringanan, umpamanya sinyal ada tikungan tajam. Berdekatan dengan rambu-rambu itu umumnya juga di beri rambu-rambu sinyal dilarang mendahului. Tetapi ada banyak ingindara yang tidak mematuhi dan pada akhirnya naas juga berlangsung, itu disebabkan oleh tingkahnya sendiri yg tidak patuh dengan rambu-rambu yang ada. Maka tips berkendara aman tidak untuk mendahului kendaraan di tikungan benar-benar sangat penting diaplikasikan.

Mengecek desakan roda kendaraan

Teratur mengecek desakan angin roda kendaraan begitu penting, terlebih pada jenis kendaraan mobil. Sebab kemungkinan kecelakaan kendaraan banyak juga dikarenakan oleh ban kendaraan yang pecah. Hingga mengakibatkan lajunya jadi oleng tak teratasi terguling. Mungkin peristiwa itu menyebabkan mobil ditabrak oleh kendaraan yang lain. Tips berkendara aman memakai mobil yaitu cek desakan angin sesuai sama standard mobil. Jika desakan angin sangat rendah maka dapat dipompa sesuai sama ukurannya. Hingga kemungkinan kecelakaan akibat roda ban pecah atau bocor dapat dihindari lebih awal. Sama seperti dengan sepeda motor, walau kemungkinan ban pecah tak sebesar kemungkinan mobil namun tips ini butuh diaplikasikan pada jenis sepeda motor.

Ada banyak tips aman untuk berkendara di jalan raya yang lain yang belum pernah kami berikan. Umpamanya seperti undang-undang paling baru mengenai lalulintas yang mewajibkan lampu kendaraan dinyalakan pada siang hari. Diutamakan untuk jenis sepeda motor, karena jumlah sepeda motor makin banyak dan kecelakaan kendaraan didominasi oleh sepeda motor. Dengan hal tersebut aplikasi ketentuan lampu kendaraan menyala pada siang hari dapat menolong menghimpit kemungkinan. Sekianlah sebagian tips berkendara aman yang dapat Anda aplikasikan ketika berkendara untuk menghindar kemungkinan kecelakaan.

Pendahuluan
Karyawan atau tenaga kerja adalah subyek aspek produksi yang begitu penting dalam mendukung kesuksesan usaha dalam beragam aktivitas industri. Bahkan juga sukses tidaknya satu usaha, efektif dan efisien tidaknya satu usaha, ditetapkan oleh sumber daya manusia yang berpartisipasi dalam usaha tersebut. Karenanya, sumber daya manusia mesti memperoleh perhatian dengan saksama, supaya mereka bisa memberi peran yang maksimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk perlakuan itu diantaranya kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan sepanjang mereka lakukan pekerjaan kekaryaannya. Dengan cara segera ataupun tak, perlakuan keselamatan dan kesehatan kerja punya pengaruh pada produktivitas karyawan yang berkaitan.

Karyawan atau tenaga kerja adalah satu diantara aspek produksi yang memiliki fungsi penting dalam usaha mensupport operasi satu perusahaan dalam meraih maksudnya. Tanpa ada aspek manusia, satu operasi perusahaan mustahil dikerjakan. Artinya, aspek manusia adalah unsur penting. Tanpa ada tenaga manusia mustahil beragam aktivitas dalam satu perusahaan bisa jalan dengan baik. Hubungan pada tenaga manusia atas aspek produksi yang lain, seperti mesin, perlengkapan produksi lain, bahan baku, tenaga listrik, dsb yang sangat mungkin berjalannya sistem produksi. Oleh karenanya, dalam satu aktivitas produksi senantiasa berlangsung hubungan manusia dengan
aspek produksi yang lain.

Kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang menerpa manusia yang dikarenakan oleh aspek produksi mesin, bahan baku, tenaga listrik, lingkungan, dan oleh aspek yang lain. Pada umumnya, arti kecelakaan kerja yaitu satu peristiwa musibah yang menerpa dan menyebabkan penderitaan bagi tenaga kerja karena ada hubungan yg tidak seimbang dengan aspek produksi lain dalam satu operasi perusahaan. Pemerintah dalam soal ini Departemen Tenaga kerja Republik Indonesia mendeskripsikan kecelakaan tenaga kerja sebagai satu peristiwa yang mendadak atau yg tidak diduga-sangka dan tak berlangsung dengan sendirinya, namun ada pemicunya.

Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja (K2TK) mesti direncanakan dengan cara jeli mulai sejak bangunan fisik (plant layout) didirikan. Sesudah direncanakan, pastinya mesti dikerjakan sebagai bagian dari kebijakan perusahaan. Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, bermakna K2TK mesti dengan cara jeli dan terus-menerus dikerjakan dalam mendukung operasi perusahaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja erat hubungannya dengan keamanan dan kenyamanan tenaga kerja. Dengan hal tersebut, erat hubungan dengan kemanusiaan. Dilihat dari sisi tenaga kerjanya, K2TK mesti adalah bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Tetapi, dari segi tempat dan jenis pekerjaan K2TK terkait erat juga dengan manajemen yang lain seperti : manajemen produksi dan manajemen keuangan. Dengan hal tersebut, segi K2TK adalah bagian integral dari keselamatan operasi perusahaan yang di dukung oleh satu manajemen dan yang memiliki perusahaan.

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja pada umumnya meliputi situasi dan lingkungan kerja yang menanggung kesehatan dan keselamatan karyawan supaya pekerjaan pekerjaan perusahaan bisa jalan lancar. Arti kesehatan dan keselamatan kerja yaitu :
1. Membuat situasi dan lingkungan kerja.
Keadaan fisik gedung dan semua perlengkapan yang dipunyai sebagai fasilitas untuk melakukan pekerjaan karyawan. Keadaan nonfisik, seperti situasi jalinan kerja antarsesama karyawan, baik dengan cara horisontal ataupun vertikal. Jalinan horisontal melukiskan jalinan kerja yang baik antarsesama karyawan yang menempati posisi yang sama. Jalinan vertikal bermakna terwujud jalinan timbal balik yang baik pada bawahan dengan atasan.
2. Menanggung keselamatan dan kesehatan karyawan, hingga membuat rasa aman dari ancaman bahaya yang diakibatkan oleh beragam sumber bahaya, berbentuk mesin dan semua sarana produksi, bahan baku, konstruksi bangunan, instalasi listrik, dan perlengkapan yang lain.
3. Ruang atau lapangan (space) dimana orang bisa bekerja atau yang kerap dimasuki tenaga kerja. Jadi, tempat kerja yaitu ruang, lapangan, halaman, dan seputarnya yang disebut bagian integral atau jalinan dengan tempat kerja.

Maksud Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Maksud akhir kesehatan dan keselamatan kerja yaitu produktivitas tenaga kerja yang tinggi hingga perusahaan bisa bekerja efektif. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi bisa dikerjakan apabila tenaga kerja terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Keselamatan kerja banyak di pengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan, umpamanya pentingnya penerangan lampu yang ideal, aliran hawa yang menanggung kesegaran kerja, lantai yg tidak licin, mesin-mesin, dan sarana produksi yang aman dari bahaya. Disamping itu, kesehatan kerja lebih dititikberatkan pada lingkungan yang mensupport beberapa tenaga kerja terjamin kesehatannya, umpamanya ruang yang bebas debu, ventilasi hawa yang baik, bebas dari gas yang membahayakan. Hal semacam ini terkait erat dengan kebijakan perusahaan keseluruhannya. Dalam arti usaha membuat situasi dan keadaan kerja yang terkait dengan rancang bangun gedung dan keseluruhnya sarana produksi yang akan dipakai.

Program Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Rencana dan program kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja adalah bagian dari manajemen perusahaan dan mesti adalah kebijakan perusahaan, hingga mesti di dukung semuanya pihak, yakni :
1. Support beragam susunan manajemen termasuk juga manajemen puncak (Top management). Jika ada support dari manajemen puncak maka diinginkan lebih memperoleh perhatian dari manajemen di bawahnya, hingga program kesehatan dan keselamatan kerja bisa dikerjakan dengan cara efisien.
2. Dengan cara struktural bisa dibuat satu unit kerja kesehatan dan keselamatan kerja sebagai bagian dari susunan organisasi perusahaan.
3. Susunan dan tata letak bangunan dan mesin. Susunan ruang perusahaan dan susunan tata letak (layout) mesin dan perlengkapan produksi mesti bertujuan bukanlah saja pada efisiensi, namun harus juga membuat situasi aman dan nyaman untuk beberapa karyawan. Umpamanya, tempat atau ruang kerja mesti cukup jelas, bersih, dan ventilasi yang begitu baik. Setiap tempat yang beresiko mesti ditempeli panduan atau info yang pasti untuk waspada. Peletakan perlengkapan yang beresiko mesti diletakkan terpisah dari tempat kerja, umpamanya gudang.
4. Program kursus dan demonstrasi keselamatan kerja. Kursus mengenai kesehatan dan keselamatan kerja mesti dikerjakan dengan cara intensif, hingga beberapa karyawan jadi terlatih atau profesional dalam menanggulangi kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Analisa kecelakaan kerja. Satu unit kerja penanggulangan bahaya dan keselamatan kerja sebisa-bisanya kerap lakukan rapat kerja intern untuk mengulas beragam analisa kecelakaan kerja. Artinya, tiap-tiap bentuk kecelakaan kerja yang pernah berlangsung mesti dicatat dan laporan itu disimpan dengan cara baik. Setelah itu, catatan itu dianalisis dengan cara mendalam, umpamanya mengkaji bagaimana satu kecelakaan berlangsung, beberapa aspek apa yang menyebabkan kecelakaan kerja itu berlangsung, dan menghindar jangan pernah hal itu terulang. Pada umumnya kecelakaan kerja bisa berlangsung karena beragam aspek :
1. Kondisi pekerja sendiri (human factor/human error)
2. Mesin dan alat-alat kerja (machine and tools condition)
3. Kondisi lingkungan kerja (work environment)

 Kondisi pekerja sendiri (human error)
Kondisi karyawan mencakup sikap, karakter, dan perilaku karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada saatnya sikap, karakter, dan pendidikan memengaruhi cara kerja seorang. Tetapi, yang ditujukan di sini yaitu beberapa karakter dan perilaku seorang karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada karyawan yang berlaku hati-hati dan cermat. Tetapi, ada juga yang berbentuk asal-asalan dan tak sabar. Sesungguhnya telah mulai sejak awal penerimaan karyawan hal semacam ini mesti telah diujikan, supaya setiap orang memperoleh

Pekerjaan yang sesuai sama sifatnya. Umpamanya seseorang yang condong suka kerja malam hari. Jadi, pihak manajemen mulai sejak awal harusnya meletakkan pegawai pada pekerjaan yang pas sesuai sama sifatnya. Demikian juga kondisi seseorang karyawan yang memiliki nada halus, tampilan menarik, dan murah senyum, baiknya diletakkan dibagian pemasaran, penerima tamu atau receptionist. Sudah pasti peletakan kerja tetaplah mesti sesuai dengan ketertarikan dan bakat yang dipunyai seorang. Hal semacam ini akan kurangi kecelakaan kerja yang bisa merugikan perusahaan

Kondisi mesin dan alat-alat kerja (machine & tools condition)
Mesin dan perlengkapan produksi bisa adalah sumber kecelakaan kerja. Bukanlah saja beberapa karakter dari mesin dan perlengkapan produksi tersebut, namun tata letak (layout) dapat juga mendukung keselamatan kerja. Umpamanya alat kontrol suhu yg tidak berperan. Oleh karenanya, pihak manajemen mesti memberi perhatian pada keadaan mesin dan perlengkapan dan layout yang baik supaya terwujud lingkungan kerja yang aman.

Kondisi lingkungan kerja (work environment)
Lingkungan kerja begitu memengaruhi morale (situasi kerja) beberapa karyawan, baik lingkungan kerja fisik ataupun lingkungan kerja yang berbentuk rohani. Dalam soal ini lingkungan kerja fisik yang baik akan mempertinggi produktivitas kerja. Di samping kurangi kelelahan, yang bermakna bisa menambah produksi, hingga cost persatuan jadi efektif. Aspek-faktor lingkungan kerja fisik yang butuh memperoleh perhatian, diantaranya :
1. penerangan sinar,
2. ventilasi untuk aliran hawa fresh, dan
3. pemeliharaan rumah tangga (housekeeping), umpamanya lantai bersih, ruang wangi, situasi mengasyikkan, dan taman yang indah.

Kondisi lingkungan fisik yg tidak baik akan menyebabkan hal yang demikian sebaliknya. Umpamanya tata letak ruang yang sangat sempit akibat plant lay out yang salah, peletakan perlengkapan kerja yg tidak mengasyikkan dan tak menyebabkan gairah kerja yang baik. Pihak manajemen mesti senantiasa memerhatikan beberapa aspek yang memengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan. Jika keadaan kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan kurang mencukupi, butuh diperbaiki. Langkahnya bergantung pada aspek yang memengaruhinya.

Kecelakaan kerja bisa dikarenakan oleh gabungan pada perilaku manusia, keadaan fisik perusahaan, ataupun oleh mesin dan alat kerja atau alat produksi atau oleh satu diantara salah satunya. Perlombaan membuat keselamatan kerja bisa dikira sebagai satu diantara bentuk penerangan dan pendidikan karyawan. Proses ketentuan dan disiplin kerja untuk mensupport terwujudnya program kesehatan dan keselamatan kerja ke-2 iris pihak, yakni perusahaan dan karyawan. Keduanya mesti terasa sama-sama membutuhkan keduanya. Hal itu akan menumbuhkan rasa aman hingga karyawan bisa bekerja lebih produktif dan lebih efektif. Demikian halnya perihal perusahaan akan beroperasi dengan cara efektif juga. Harapannya, perusahaan akan ada pada posisi kompetitif yang kuat dalam hadapi persaingan dan pada akhirnya mempunyai peluang mencapai keuntungan lebih tinggi.

Langkah Membuat Keselamatan dan Memberi Perawatan yang Tepat
1. Membuat keadaan kerja karyawan yang baik. Hal semacam ini bisa diraih diantaranya dengan mengadakan kursus (job training) sebelumnya seseorang karyawan bekerja. Kursus mesti terang dan gampang dipahami supaya karyawan bisa cepat kuasai jenis pekerjaan yang akan jadi tanggung jawabnya.
2. Membuat keadaan mesin dan perlengkapan dengan baik. Tata letak (lay out) mesin dan beragam perlengkapan produksi mesti ditata dengan baik supaya mendukung kelancaran sistem produksi dan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Di bawah ini sebagian dasar yang bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan-kecelakaan itu.

Hindari Terjadinya Luka karena Teriris/Terpotong
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya luka karena teriris/terpotong seperti berikut.
a. Senantiasa memakai pisau yang tajam. Pisau yang tajam lebih aman dari pada pisau tumpul karena desakan dan tenaga yang dibutuhkan ketika dipakai lebih kecil dan tak gampang selip.
b. Senantiasa memakai alas (telenan) pada saat memotong. Janganlah memotong dengan memakai alas dari logam. Semakin lebih baik jika dibawah telenan ditempatkan handuk/kain tebal, supaya telenan tak gampang berubah/terpeleset.
c. Berkonsentrasi penuh pada saat bekerja dengan pisau atau alat pemotong yang lain, tak sembrono atau sembari bergurau.
d. Pemotongan dikerjakan dengan memerhatikan jarak yang aman, baik bagi sendiri ataupun orang lain.
e. Memakai pisau hanya untuk pekerjaan pemotongan. Tak memakainya untuk kepentingan lain, umpamanya untuk buka tutup botol.
f. Jika pisau terjatuh, janganlah beberapa cobalah untuk menangkapnya. Biarlah pisau jatuh, dan jagalah jarak/menjauh dari tempat jatuhnya pisau.
g. Janganlah menyimpan pisau didalam bak bersihkan, didalam air, atau di beberapa tempat lain hingga pisau tidak bisa diliat dengan terang.
h. Bersihkan pisau dengan hati-hati sesudah dipakai, dengan mengarahkan sisi pisau yang tajam menjauh dari badan.
i. Jika tak dipakai, taruh pisau ditempat yang aman. Umpamanya di rack atau tempat pisau spesial yang lain.
j. Senantiasa waspada pada saat membawa pisau. Bawalah pisau dibagian samping badan, dengan ujung menghadap ke bawah, dan sisi tajam menjauhi badan. Semakin lebih baik jika membawa pisau dalam sarung atau selubung pisau. Peringatkan beberapa orang di sekitaran Anda, jika Anda melalui mereka dengan membawa pisau di tangan.
k. Beberapa barang yang gampang pecah, umpamanya mangkok, piring, dan perlengkapan gelas yang lain diletakkan ditempat spesial, terpisah dari ruang pemrosesan.
l. Janganlah menempatkan beberapa barang yang gampang pecah didalam bak perendam.
m. Jika ada barang yang pecah, pakai sapu untuk bersihkan serpihannya. Janganlah dibikin bersih dengan tangan.
n. Pembuangan pecahan kaca mesti pada tempat spesial. Janganlah digabung dengan sampah yang lain.
o. Jika ada barang yang pecah didalam ember atau bak, pengambilan pecahan dikerjakan sesudah ember atau bak dibuang airnya.
p. Jika buka karton atau pengemas lain yang ada paku atau isi stapler-nya, maka logam-logam itu dihimpun pada wada tertentu dan selekasnya dibuang.
q. Jika teriris atau terluka potong kecil yang lain, selekasnya dirawat dengan obat-obat pertolongan pertama yang ideal untuk menghindar infeksi.

 Hindari Terjadinya Luka Bakar
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya luka bakar, diantaranya seperti berikut.
a. Senantiasa beranggapan kalau panci pemasak dalam keadaan panas, hingga kita mesti memakai alas pada saat memegang panci itu.
b. Memakai alas/lap kering untuk memegang panci panas. Pemakaian lap basah akan membuahkan uap panas yang bisa mengakibatkan luka bakar.
c. Pegangan panci pemasak diarahkan menjauhi lorong/tempat hilir mudik, hingga tak tersenggol orang yang melewatinya. Pegangan panci sebaiknya juga jauh dari sumber api, baik kompor gas ataupun kompor minyak tanah.
d. Pengisian panci pemasak tak bisa penuh, hingga tak meluap pada saat mendidih.
e. Minta pertolongan orang lain jika mesti memindahkan wadah diisi makanan panas yang cukup berat.
f. Waspada pada saat buka panci perebus atau perlengkapan lain yang keluarkan uap panas, dan mengerjakannya dalam jarak yang aman (jarak pada badan dengan perlengkapan itu).
g. Jika kompor gas yang dipakai tak diperlengkapi dengan pemantik automatis, maka klep gas mesti ada pada kondisi tertutup pada saat korek api/sumber api yang lain dinyalakan.
h. Pekerja baiknya kenakan pakaian dengan lengan panjang membuat perlindungan diri dari percikan/tumpahan makanan/minyak panas. Alas kaki sebaiknya terbuat dari kulit yang kuat dan tertutup di bagian jari-jarinya.
i. Makanan yang akan digoreng mesti ditiriskan terlebih dulu, supaya tak terbentuk percikan minyak panas pada saat digoreng.
j. Senantiasa memperingatkan beberapa orang di sekitaran Anda, jika Anda lewat mereka dengan membawa beberapa barang yang panas.

Menghindar Terjadinya Kebakaran
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya kebakaran, diantaranya seperti berikut.
a. Tahu area untuk menyimpan dan cara memakai alat pemadam kebakaran.
b. Memakai jenis bahan pemadam kebakaran yang pas menurut sumber apinya. Ada tiga jenis penyebabnya kebakaran yang masingmasing membutuhkan bahan pemadam kebakaran yang tidak sama juga, yakni seperti berikut.
Klas A yakni sumber kebakaran yang datang dari kayu, kertas, baju, plastik, dan beberapa bahan gampang terbakar yang lain. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang A.
Klas B yakni sumber kebakaran yang datang dari minyak, gemuk (grease), bensin, pelarut organik, dan bahan kimia gampang terbakar yang lain. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang (mencari di gugel).
Klas C yakni sumber kebakaran yang datang dari perlengkapan elektrik, kabel-kabel, motor, dsb. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang (mencari di gugel).
c. Janganlah memadamkan api yang datang dari minyak atau perlengkapan listrik dengan memakai air, atau pemadam kebakaran klas A, karena hanya akan menebarkan api.
d. Siapkan garam atau baking soda ditempat yang gampang terjangkau, untuk memadamkan kebakaran dari api kompor atau tungku.
e. Janganlah meninggalkan minyak goreng diatas tungku atau kompor menyala tanpa ada pengawasan.
f. Kesibukan merokok hanya bisa dikerjakan pada tempat spesial. Janganlah meninggalkan puntung yang masihlah menyala di sembarang tempat.
g. Jika mendengar alarm sinyal bahaya kebakaran dan masihlah ada saat, tutup dan matikan semuanya aliran gas dan listrik, sebelumnya meninggalkan gedung yang terbakar.
h. Jagalah supaya pintu keluar darurat tak terhambat oleh benda apapun.

Menghindar Terjadinya Luka oleh Mesin atau Perlengkapan Lainnya
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk menghindar terjadinya luka oleh mesin atau perlengkapan yang lain diantaranya seperti berikut. Janganlah sekali-kali memakai perlengkapan elektrik/mekanik apapun tanpa ada tahu dengan tentu cara pengoperasiannya. Janganlah sekalikali mengambil atau memindahkan makanan dari perlengkapan yang tengah jalan/beroperasi, baik dengan tangan ataupun dengan perlengkapan lain,
Umpamanya sendok atau garpu. Matikan sumber listrik pada perlengkapan, pada Saat bersihkan atau membongkar perlengkapan itu. Yakinkan tombol
mesin ada pada posisi mati (off), sebelumnya menghidupkan sumber listrik pada perlengkapan. Janganlah menyentuh atau mengatasi perlengkapan elektrik jika tangan dalam keadaan basah, atau jika ada pada lingkungan berair. Pakai baju yang cocok di tubuh, dan jauhi baju yang kedodoran/berumbai-umbai, supaya tak tersangkut pada mesin/perlengkapan. Pakai perlengkapan untuk kesibukan yang memanglah dikhususkan untuk perlengkapan itu.

Menghindar Luka karena Terjatuh
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk menghindar luka karena terjatuh diantaranya seperti berikut. Tumpahan/ceceran air atau makanan di lantai mesti selekasnya dibikin bersih. Selalu pantau pekerja menggunakan APD lengkap, minimal menggunakan sepatu safety ketika sedang bertugas.

 Monitoring Kecelakaan Tenaga kerja
Kecelakaan kerja yang berlangsung pada seseorang karyawan bisa menyebabkan penderitaan baik dengan cara fisik, mental, ataupun dengan cara sosial. Berdasar pada tingkat penderitaan dan akibat pada pekerjaannya, kecelakaan kerja bisa diklasifikasikan seperti berikut.
1. Penderitaan keseluruhan dengan istirahat sesaat, yakni kecelakaan yang menyebabkan karyawan tidak bisa bekerja seutuhnya untuk sekian hari.
2. Penderitaan untuk selama-lamanya. Kecelakaan yang menyebabkan cacat berat pada karyawan hingga tak dapat menyelenggarakan pekerjaannya.
3. Penderitaan beberapa untuk sesaat, yakni kecelakaan yang menerpa karyawan dengan cara tetaplah, namun bisa bekerja kembali.
4. Kematian, yakni kecelakaan paling dramatis yang menyebabkan kehilangan nyawa.

Mempersiapkan Laporan Kecelakaan dan Santunan Tenaga Kerja
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Th. 1997 pasal 11, dinyatakan kalau perusahaan diharuskan untuk memberi tunjangan atas kecelakaan kerja sebesar yang ditetapkan oleh ketetapan yang berlaku. Terkait dengan hal itu, pihak manajemen perusahaan mesti memiliki sarana dan dana untuk membayar kompensasi itu. Untuk kebutuhan ini semestinya semua tenaga kerja diasuransikan lewat Astek (Asuransi Tenaga Kerja). Keharusan manajemen dalam hadapi kecelakaan kerja yaitu membantu pasien dengan memberi penyembuhan dan santunan. Sebisa-bisanya karyawan yang alami kecelakaan bisa sembuh untuk meneruskan pekerjaan pekerjaannya. Santunan dan pertolongan mesti diberikan tanpa ada memerhatikan penyebabnya kecelakaan kerja, umpamanya meskipun kecelakaan kerja dikarenakan oleh kelalaian karyawan yang berkaitan, namun pertolongan dan pemberian santunan dan cost penyembuhan tetaplah didapatkan dari perusahaan. Bermakna kalau santunan kecelakaan kerja adalah cost perusahaan.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Housekeeping, Front Office, dan Food and Beverage Department

Pendahuluan
Karyawan atau tenaga kerja adalah subyek aspek produksi yang begitu penting dalam mendukung kesuksesan usaha dalam beragam aktivitas industri. Bahkan juga sukses tidaknya satu usaha, efektif dan efisien tidaknya satu usaha, ditetapkan oleh sumber daya manusia yang berpartisipasi dalam usaha tersebut. Karenanya, sumber daya manusia mesti memperoleh perhatian dengan saksama, supaya mereka bisa memberi peran yang maksimal dalam pekerjaan mereka. Bentuk perlakuan itu diantaranya kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan sepanjang mereka lakukan pekerjaan kekaryaannya. Dengan cara segera ataupun tak, perlakuan keselamatan dan kesehatan kerja punya pengaruh pada produktivitas karyawan yang berkaitan.

Karyawan atau tenaga kerja adalah satu diantara aspek produksi yang memiliki fungsi penting dalam usaha mensupport operasi satu perusahaan dalam meraih maksudnya. Tanpa ada aspek manusia, satu operasi perusahaan mustahil dikerjakan. Artinya, aspek manusia adalah unsur penting. Tanpa ada tenaga manusia mustahil beragam aktivitas dalam satu perusahaan bisa jalan dengan baik. Hubungan pada tenaga manusia atas aspek produksi yang lain, seperti mesin, perlengkapan produksi lain, bahan baku, tenaga listrik, dsb yang sangat mungkin berjalannya sistem produksi. Oleh karenanya, dalam satu aktivitas produksi senantiasa berlangsung hubungan manusia dengan
aspek produksi yang lain.

Kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang menerpa manusia yang dikarenakan oleh aspek produksi mesin, bahan baku, tenaga listrik, lingkungan, dan oleh aspek yang lain. Pada umumnya, arti kecelakaan kerja yaitu satu peristiwa musibah yang menerpa dan menyebabkan penderitaan bagi tenaga kerja karena ada hubungan yg tidak seimbang dengan aspek produksi lain dalam satu operasi perusahaan. Pemerintah dalam soal ini Departemen Tenaga kerja Republik Indonesia mendeskripsikan kecelakaan tenaga kerja sebagai satu peristiwa yang mendadak atau yg tidak diduga-sangka dan tak berlangsung dengan sendirinya, namun ada pemicunya.

Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja (K2TK) mesti direncanakan dengan cara jeli mulai sejak bangunan fisik (plant layout) didirikan. Sesudah direncanakan, pastinya mesti dikerjakan sebagai bagian dari kebijakan perusahaan. Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, bermakna K2TK mesti dengan cara jeli dan terus-menerus dikerjakan dalam mendukung operasi perusahaan.

Keselamatan dan kesehatan kerja erat hubungannya dengan keamanan dan kenyamanan tenaga kerja. Dengan hal tersebut, erat hubungan dengan kemanusiaan. Dilihat dari sisi tenaga kerjanya, K2TK mesti adalah bagian dari manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Tetapi, dari segi tempat dan jenis pekerjaan K2TK terkait erat juga dengan manajemen yang lain seperti : manajemen produksi dan manajemen keuangan. Dengan hal tersebut, segi K2TK adalah bagian integral dari keselamatan operasi perusahaan yang di dukung oleh satu manajemen dan yang memiliki perusahaan.

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja pada umumnya meliputi situasi dan lingkungan kerja yang menanggung kesehatan dan keselamatan karyawan supaya pekerjaan pekerjaan perusahaan bisa jalan lancar. Arti kesehatan dan keselamatan kerja yaitu :
1. Membuat situasi dan lingkungan kerja.
Keadaan fisik gedung dan semua perlengkapan yang dipunyai sebagai fasilitas untuk melakukan pekerjaan karyawan. Keadaan nonfisik, seperti situasi jalinan kerja antarsesama karyawan, baik dengan cara horisontal ataupun vertikal. Jalinan horisontal melukiskan jalinan kerja yang baik antarsesama karyawan yang menempati posisi yang sama. Jalinan vertikal bermakna terwujud jalinan timbal balik yang baik pada bawahan dengan atasan.
2. Menanggung keselamatan dan kesehatan karyawan, hingga membuat rasa aman dari ancaman bahaya yang diakibatkan oleh beragam sumber bahaya, berbentuk mesin dan semua sarana produksi, bahan baku, konstruksi bangunan, instalasi listrik, dan perlengkapan yang lain.
3. Ruang atau lapangan (space) dimana orang bisa bekerja atau yang kerap dimasuki tenaga kerja. Jadi, tempat kerja yaitu ruang, lapangan, halaman, dan seputarnya yang disebut bagian integral atau jalinan dengan tempat kerja.

Maksud Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Maksud akhir kesehatan dan keselamatan kerja yaitu produktivitas tenaga kerja yang tinggi hingga perusahaan bisa bekerja efektif. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi bisa dikerjakan apabila tenaga kerja terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya.
Keselamatan kerja banyak di pengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan kerja dalam perusahaan, umpamanya pentingnya penerangan lampu yang ideal, aliran hawa yang menanggung kesegaran kerja, lantai yg tidak licin, mesin-mesin, dan sarana produksi yang aman dari bahaya. Disamping itu, kesehatan kerja lebih dititikberatkan pada lingkungan yang mensupport beberapa tenaga kerja terjamin kesehatannya, umpamanya ruang yang bebas debu, ventilasi hawa yang baik, bebas dari gas yang membahayakan. Hal semacam ini terkait erat dengan kebijakan perusahaan keseluruhannya. Dalam arti usaha membuat situasi dan keadaan kerja yang terkait dengan rancang bangun gedung dan keseluruhnya sarana produksi yang akan dipakai.

Program Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Kerja
Rencana dan program kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja adalah bagian dari manajemen perusahaan dan mesti adalah kebijakan perusahaan, hingga mesti di dukung semuanya pihak, yakni :
1. Support beragam susunan manajemen termasuk juga manajemen puncak (Top management). Jika ada support dari manajemen puncak maka diinginkan lebih memperoleh perhatian dari manajemen di bawahnya, hingga program kesehatan dan keselamatan kerja bisa dikerjakan dengan cara efisien.
2. Dengan cara struktural bisa dibuat satu unit kerja kesehatan dan keselamatan kerja sebagai bagian dari susunan organisasi perusahaan.
3. Susunan dan tata letak bangunan dan mesin. Susunan ruang perusahaan dan susunan tata letak (layout) mesin dan perlengkapan produksi mesti bertujuan bukanlah saja pada efisiensi, namun harus juga membuat situasi aman dan nyaman untuk beberapa karyawan. Umpamanya, tempat atau ruang kerja mesti cukup jelas, bersih, dan ventilasi yang begitu baik. Setiap tempat yang beresiko mesti ditempeli panduan atau info yang pasti untuk waspada. Peletakan perlengkapan yang beresiko mesti diletakkan terpisah dari tempat kerja, umpamanya gudang.
4. Program kursus dan demonstrasi keselamatan kerja. Kursus mengenai kesehatan dan keselamatan kerja mesti dikerjakan dengan cara intensif, hingga beberapa karyawan jadi terlatih atau profesional dalam menanggulangi kesehatan dan keselamatan kerja.
5. Analisa kecelakaan kerja. Satu unit kerja penanggulangan bahaya dan keselamatan kerja sebisa-bisanya kerap lakukan rapat kerja intern untuk mengulas beragam analisa kecelakaan kerja. Artinya, tiap-tiap bentuk kecelakaan kerja yang pernah berlangsung mesti dicatat dan laporan itu disimpan dengan cara baik. Setelah itu, catatan itu dianalisis dengan cara mendalam, umpamanya mengkaji bagaimana satu kecelakaan berlangsung, beberapa aspek apa yang menyebabkan kecelakaan kerja itu berlangsung, dan menghindar jangan pernah hal itu terulang. Pada umumnya kecelakaan kerja bisa berlangsung karena beragam aspek :
1. Kondisi pekerja sendiri (human factor/human error)
2. Mesin dan alat-alat kerja (machine and tools condition)
3. Kondisi lingkungan kerja (work environment)

 Kondisi pekerja sendiri (human error)
Kondisi karyawan mencakup sikap, karakter, dan perilaku karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada saatnya sikap, karakter, dan pendidikan memengaruhi cara kerja seorang. Tetapi, yang ditujukan di sini yaitu beberapa karakter dan perilaku seorang karyawan dalam hadapi pekerjaannya. Ada karyawan yang berlaku hati-hati dan cermat. Tetapi, ada juga yang berbentuk asal-asalan dan tak sabar. Sesungguhnya telah mulai sejak awal penerimaan karyawan hal semacam ini mesti telah diujikan, supaya setiap orang memperoleh

Pekerjaan yang sesuai sama sifatnya. Umpamanya seseorang yang condong suka kerja malam hari. Jadi, pihak manajemen mulai sejak awal harusnya meletakkan pegawai pada pekerjaan yang pas sesuai sama sifatnya. Demikian juga kondisi seseorang karyawan yang memiliki nada halus, tampilan menarik, dan murah senyum, baiknya diletakkan dibagian pemasaran, penerima tamu atau receptionist. Sudah pasti peletakan kerja tetaplah mesti sesuai dengan ketertarikan dan bakat yang dipunyai seorang. Hal semacam ini akan kurangi kecelakaan kerja yang bisa merugikan perusahaan

Kondisi mesin dan alat-alat kerja (machine & tools condition)
Mesin dan perlengkapan produksi bisa adalah sumber kecelakaan kerja. Bukanlah saja beberapa karakter dari mesin dan perlengkapan produksi tersebut, namun tata letak (layout) dapat juga mendukung keselamatan kerja. Umpamanya alat kontrol suhu yg tidak berperan. Oleh karenanya, pihak manajemen mesti memberi perhatian pada keadaan mesin dan perlengkapan dan layout yang baik supaya terwujud lingkungan kerja yang aman.

Kondisi lingkungan kerja (work environment)
Lingkungan kerja begitu memengaruhi morale (situasi kerja) beberapa karyawan, baik lingkungan kerja fisik ataupun lingkungan kerja yang berbentuk rohani. Dalam soal ini lingkungan kerja fisik yang baik akan mempertinggi produktivitas kerja. Di samping kurangi kelelahan, yang bermakna bisa menambah produksi, hingga cost persatuan jadi efektif. Aspek-faktor lingkungan kerja fisik yang butuh memperoleh perhatian, diantaranya :
1. penerangan sinar,
2. ventilasi untuk aliran hawa fresh, dan
3. pemeliharaan rumah tangga (housekeeping), umpamanya lantai bersih, ruang wangi, situasi mengasyikkan, dan taman yang indah.

Kondisi lingkungan fisik yg tidak baik akan menyebabkan hal yang demikian sebaliknya. Umpamanya tata letak ruang yang sangat sempit akibat plant lay out yang salah, peletakan perlengkapan kerja yg tidak mengasyikkan dan tak menyebabkan gairah kerja yang baik. Pihak manajemen mesti senantiasa memerhatikan beberapa aspek yang memengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja beberapa karyawan. Jika keadaan kesehatan dan keselamatan kerja
karyawan kurang mencukupi, butuh diperbaiki. Langkahnya bergantung pada aspek yang memengaruhinya.

Kecelakaan kerja bisa dikarenakan oleh gabungan pada perilaku manusia, keadaan fisik perusahaan, ataupun oleh mesin dan alat kerja atau alat produksi atau oleh satu diantara salah satunya. Perlombaan membuat keselamatan kerja bisa dikira sebagai satu diantara bentuk penerangan dan pendidikan karyawan. Proses ketentuan dan disiplin kerja untuk mensupport terwujudnya program kesehatan dan keselamatan kerja ke-2 iris pihak, yakni perusahaan dan karyawan. Keduanya mesti terasa sama-sama membutuhkan keduanya. Hal itu akan menumbuhkan rasa aman hingga karyawan bisa bekerja lebih produktif dan lebih efektif. Demikian halnya perihal perusahaan akan beroperasi dengan cara efektif juga. Harapannya, perusahaan akan ada pada posisi kompetitif yang kuat dalam hadapi persaingan dan pada akhirnya mempunyai peluang mencapai keuntungan lebih tinggi.

Langkah Membuat Keselamatan dan Memberi Perawatan yang Tepat
1. Membuat keadaan kerja karyawan yang baik. Hal semacam ini bisa diraih diantaranya dengan mengadakan kursus (job training) sebelumnya seseorang karyawan bekerja. Kursus mesti terang dan gampang dipahami supaya karyawan bisa cepat kuasai jenis pekerjaan yang akan jadi tanggung jawabnya.
2. Membuat keadaan mesin dan perlengkapan dengan baik. Tata letak (lay out) mesin dan beragam perlengkapan produksi mesti ditata dengan baik supaya mendukung kelancaran sistem produksi dan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Di bawah ini sebagian dasar yang bisa digunakan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan-kecelakaan itu.

Hindari Terjadinya Luka karena Teriris/Terpotong
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya luka karena teriris/terpotong seperti berikut.
a. Senantiasa memakai pisau yang tajam. Pisau yang tajam lebih aman dari pada pisau tumpul karena desakan dan tenaga yang dibutuhkan ketika dipakai lebih kecil dan tak gampang selip.
b. Senantiasa memakai alas (telenan) pada saat memotong. Janganlah memotong dengan memakai alas dari logam. Semakin lebih baik jika dibawah telenan ditempatkan handuk/kain tebal, supaya telenan tak gampang berubah/terpeleset.
c. Berkonsentrasi penuh pada saat bekerja dengan pisau atau alat pemotong yang lain, tak sembrono atau sembari bergurau.
d. Pemotongan dikerjakan dengan memerhatikan jarak yang aman, baik bagi sendiri ataupun orang lain.
e. Memakai pisau hanya untuk pekerjaan pemotongan. Tak memakainya untuk kepentingan lain, umpamanya untuk buka tutup botol.
f. Jika pisau terjatuh, janganlah beberapa cobalah untuk menangkapnya. Biarlah pisau jatuh, dan jagalah jarak/menjauh dari tempat jatuhnya pisau.
g. Janganlah menyimpan pisau didalam bak bersihkan, didalam air, atau di beberapa tempat lain hingga pisau tidak bisa diliat dengan terang.
h. Bersihkan pisau dengan hati-hati sesudah dipakai, dengan mengarahkan sisi pisau yang tajam menjauh dari badan.
i. Jika tak dipakai, taruh pisau ditempat yang aman. Umpamanya di rack atau tempat pisau spesial yang lain.
j. Senantiasa waspada pada saat membawa pisau. Bawalah pisau dibagian samping badan, dengan ujung menghadap ke bawah, dan sisi tajam menjauhi badan. Semakin lebih baik jika membawa pisau dalam sarung atau selubung pisau. Peringatkan beberapa orang di sekitaran Anda, jika Anda melalui mereka dengan membawa pisau di tangan.
k. Beberapa barang yang gampang pecah, umpamanya mangkok, piring, dan perlengkapan gelas yang lain diletakkan ditempat spesial, terpisah dari ruang pemrosesan.
l. Janganlah menempatkan beberapa barang yang gampang pecah didalam bak perendam.
m. Jika ada barang yang pecah, pakai sapu untuk bersihkan serpihannya. Janganlah dibikin bersih dengan tangan.
n. Pembuangan pecahan kaca mesti pada tempat spesial. Janganlah digabung dengan sampah yang lain.
o. Jika ada barang yang pecah didalam ember atau bak, pengambilan pecahan dikerjakan sesudah ember atau bak dibuang airnya.
p. Jika buka karton atau pengemas lain yang ada paku atau isi stapler-nya, maka logam-logam itu dihimpun pada wada tertentu dan selekasnya dibuang.
q. Jika teriris atau terluka potong kecil yang lain, selekasnya dirawat dengan obat-obat pertolongan pertama yang ideal untuk menghindar infeksi.

 Hindari Terjadinya Luka Bakar
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya luka bakar, diantaranya seperti berikut.
a. Senantiasa beranggapan kalau panci pemasak dalam keadaan panas, hingga kita mesti memakai alas pada saat memegang panci itu.
b. Memakai alas/lap kering untuk memegang panci panas. Pemakaian lap basah akan membuahkan uap panas yang bisa mengakibatkan luka bakar.
c. Pegangan panci pemasak diarahkan menjauhi lorong/tempat hilir mudik, hingga tak tersenggol orang yang melewatinya. Pegangan panci sebaiknya juga jauh dari sumber api, baik kompor gas ataupun kompor minyak tanah.
d. Pengisian panci pemasak tak bisa penuh, hingga tak meluap pada saat mendidih.
e. Minta pertolongan orang lain jika mesti memindahkan wadah diisi makanan panas yang cukup berat.
f. Waspada pada saat buka panci perebus atau perlengkapan lain yang keluarkan uap panas, dan mengerjakannya dalam jarak yang aman (jarak pada badan dengan perlengkapan itu).
g. Jika kompor gas yang dipakai tak diperlengkapi dengan pemantik automatis, maka klep gas mesti ada pada kondisi tertutup pada saat korek api/sumber api yang lain dinyalakan.
h. Pekerja baiknya kenakan pakaian dengan lengan panjang membuat perlindungan diri dari percikan/tumpahan makanan/minyak panas. Alas kaki sebaiknya terbuat dari kulit yang kuat dan tertutup di bagian jari-jarinya.
i. Makanan yang akan digoreng mesti ditiriskan terlebih dulu, supaya tak terbentuk percikan minyak panas pada saat digoreng.
j. Senantiasa memperingatkan beberapa orang di sekitaran Anda, jika Anda lewat mereka dengan membawa beberapa barang yang panas.

Menghindar Terjadinya Kebakaran
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk hindari terjadinya kebakaran, diantaranya seperti berikut.
a. Tahu area untuk menyimpan dan cara memakai alat pemadam kebakaran.
b. Memakai jenis bahan pemadam kebakaran yang pas menurut sumber apinya. Ada tiga jenis penyebabnya kebakaran yang masingmasing membutuhkan bahan pemadam kebakaran yang tidak sama juga, yakni seperti berikut.
Klas A yakni sumber kebakaran yang datang dari kayu, kertas, baju, plastik, dan beberapa bahan gampang terbakar yang lain. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang A.
Klas B yakni sumber kebakaran yang datang dari minyak, gemuk (grease), bensin, pelarut organik, dan bahan kimia gampang terbakar yang lain. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang (mencari di gugel).
Klas C yakni sumber kebakaran yang datang dari perlengkapan elektrik, kabel-kabel, motor, dsb. Jenis alat pemadam kebakaran jenis ini ditandai dengan lambang (mencari di gugel).
c. Janganlah memadamkan api yang datang dari minyak atau perlengkapan listrik dengan memakai air, atau pemadam kebakaran klas A, karena hanya akan menebarkan api.
d. Siapkan garam atau baking soda ditempat yang gampang terjangkau, untuk memadamkan kebakaran dari api kompor atau tungku.
e. Janganlah meninggalkan minyak goreng diatas tungku atau kompor menyala tanpa ada pengawasan.
f. Kesibukan merokok hanya bisa dikerjakan pada tempat spesial. Janganlah meninggalkan puntung yang masihlah menyala di sembarang tempat.
g. Jika mendengar alarm sinyal bahaya kebakaran dan masihlah ada saat, tutup dan matikan semuanya aliran gas dan listrik, sebelumnya meninggalkan gedung yang terbakar.
h. Jagalah supaya pintu keluar darurat tak terhambat oleh benda apapun.

Menghindar Terjadinya Luka oleh Mesin atau Perlengkapan Lainnya
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk menghindar terjadinya luka oleh mesin atau perlengkapan yang lain diantaranya seperti berikut. Janganlah sekali-kali memakai perlengkapan elektrik/mekanik apapun tanpa ada tahu dengan tentu cara pengoperasiannya. Janganlah sekalikali mengambil atau memindahkan makanan dari perlengkapan yang tengah jalan/beroperasi, baik dengan tangan ataupun dengan perlengkapan lain,
Umpamanya sendok atau garpu. Matikan sumber listrik pada perlengkapan, pada Saat bersihkan atau membongkar perlengkapan itu. Yakinkan tombol
mesin ada pada posisi mati (off), sebelumnya menghidupkan sumber listrik pada perlengkapan. Janganlah menyentuh atau mengatasi perlengkapan elektrik jika tangan dalam keadaan basah, atau jika ada pada lingkungan berair. Pakai baju yang cocok di tubuh, dan jauhi baju yang kedodoran/berumbai-umbai, supaya tak tersangkut pada mesin/perlengkapan. Pakai perlengkapan untuk kesibukan yang memanglah dikhususkan untuk perlengkapan itu.

Menghindar Luka karena Terjatuh
Sebagian prinsip atau cara kerja yang butuh di perhatikan untuk menghindar luka karena terjatuh diantaranya seperti berikut. Tumpahan/ceceran air atau makanan di lantai mesti selekasnya dibikin bersih. Selalu pantau pekerja menggunakan APD lengkap, minimal menggunakan sepatu safety ketika sedang bertugas.

 Monitoring Kecelakaan Tenaga kerja
Kecelakaan kerja yang berlangsung pada seseorang karyawan bisa menyebabkan penderitaan baik dengan cara fisik, mental, ataupun dengan cara sosial. Berdasar pada tingkat penderitaan dan akibat pada pekerjaannya, kecelakaan kerja bisa diklasifikasikan seperti berikut.
1. Penderitaan keseluruhan dengan istirahat sesaat, yakni kecelakaan yang menyebabkan karyawan tidak bisa bekerja seutuhnya untuk sekian hari.
2. Penderitaan untuk selama-lamanya. Kecelakaan yang menyebabkan cacat berat pada karyawan hingga tak dapat menyelenggarakan pekerjaannya.
3. Penderitaan beberapa untuk sesaat, yakni kecelakaan yang menerpa karyawan dengan cara tetaplah, namun bisa bekerja kembali.
4. Kematian, yakni kecelakaan paling dramatis yang menyebabkan kehilangan nyawa.

Mempersiapkan Laporan Kecelakaan dan Santunan Tenaga Kerja
Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Th. 1997 pasal 11, dinyatakan kalau perusahaan diharuskan untuk memberi tunjangan atas kecelakaan kerja sebesar yang ditetapkan oleh ketetapan yang berlaku. Terkait dengan hal itu, pihak manajemen perusahaan mesti memiliki sarana dan dana untuk membayar kompensasi itu. Untuk kebutuhan ini semestinya semua tenaga kerja diasuransikan lewat Astek (Asuransi Tenaga Kerja). Keharusan manajemen dalam hadapi kecelakaan kerja yaitu membantu pasien dengan memberi penyembuhan dan santunan. Sebisa-bisanya karyawan yang alami kecelakaan bisa sembuh untuk meneruskan pekerjaan pekerjaannya. Santunan dan pertolongan mesti diberikan tanpa ada memerhatikan penyebabnya kecelakaan kerja, umpamanya meskipun kecelakaan kerja dikarenakan oleh kelalaian karyawan yang berkaitan, namun pertolongan dan pemberian santunan dan cost penyembuhan tetaplah didapatkan dari perusahaan. Bermakna kalau santunan kecelakaan kerja adalah cost perusahaan.


Sepatu Safety Kulit

Pakai kain lembap untuk bersihkan debu atau kotoran. Poles sepatu dengan cream semir, jauhi cream cair. Anda dapat menggunakan sikat gigi sisa untuk menyikat bebrapa sisi kecil. Sesudah disemir, tempatkan sepatu diatas koran sisa serta jemurlah sampai kering sepanjang 15 menit. Setelah itu sikat sedikit dengan sikat sepatu serta poles dengan kain flannel bersih.

Sepatu Suede

Sepatu memiliki bahan suede mesti dibikin bersih dengan sikat spesial yang lembut serta pembersih spesial untuk bahan suede. Janganlah mengelap noda dengan kain basah tetapi pakai suede eraser yang di jual di market. Sikat sepatu dengan lembut jika sepatu berdebu.

Sepatu Satin

Lembabkan sponge atau kain dengan air hangat, lalu bersihkan sisi yang kotor di sepatu Anda dengan gerakan satu arah. Jika air saja gagal, pakai sabun yang lembut. Jika sepatu begitu kotor, bawa sepatu ke laundry yang bisa bersihkan sepatu.

Sepatu Patent

Pakai kain basah untuk singkirkan debu. Pijat permukaan sepatu dengan menggunakan sabun lembut serta lap dengan kain tadi. Pakai sedikit petroleum jelly serta kain lembut yang kering untuk bersihkan sepatu dengan gerakan cepat serta pendek. Jika ada cacat di permukaan sepatu, lebih lagi jelly-nya sampai cacat hilang.

Sepatu Espadrille

Sol memiliki bahan jerami cuma bisa dibikin bersih dengan tangan. Bersihkan dengan sikat gigi sisa berbulu halus/kain lembut serta sedikit detergen halus. Janganlah menyikatnya sangat keras lantaran bakal bikin warna sol jadi beralih. Bila tak diperlukan, baiknya Anda tak perlu membasahi semuanya sol lantaran mengeringkan sol jerami tidaklah gampang.

Sepatu Kulit Ular

Letakan sepatu ditempat yang sejuk, jauh dari cahaya matahari. Rawat kulit dengan cream untuk product kulit lewat cara menggosoknya lembut ke permukaan sepatu.

Utama!

Bersihkan sepatu sebelumnya disimpan!

Pakai ganjalan sepatu untuk melindungi bentuk.

Simpan sepatu di rack sepatu terbuka supaya tak lembap serta berjamur. Tempatkan silica gel serta ganti tiap-tiap 2 minggu sekali.

Janganlah jemur sepatu dibawah cahaya matahari lantaran bakal mengubah warna.

Panduan Menjaga Sepatu, Lain Bahan, Lain Langkah


Sepatu Safety Kulit

Pakai kain lembap untuk bersihkan debu atau kotoran. Poles sepatu dengan cream semir, jauhi cream cair. Anda dapat menggunakan sikat gigi sisa untuk menyikat bebrapa sisi kecil. Sesudah disemir, tempatkan sepatu diatas koran sisa serta jemurlah sampai kering sepanjang 15 menit. Setelah itu sikat sedikit dengan sikat sepatu serta poles dengan kain flannel bersih.

Sepatu Suede

Sepatu memiliki bahan suede mesti dibikin bersih dengan sikat spesial yang lembut serta pembersih spesial untuk bahan suede. Janganlah mengelap noda dengan kain basah tetapi pakai suede eraser yang di jual di market. Sikat sepatu dengan lembut jika sepatu berdebu.

Sepatu Satin

Lembabkan sponge atau kain dengan air hangat, lalu bersihkan sisi yang kotor di sepatu Anda dengan gerakan satu arah. Jika air saja gagal, pakai sabun yang lembut. Jika sepatu begitu kotor, bawa sepatu ke laundry yang bisa bersihkan sepatu.

Sepatu Patent

Pakai kain basah untuk singkirkan debu. Pijat permukaan sepatu dengan menggunakan sabun lembut serta lap dengan kain tadi. Pakai sedikit petroleum jelly serta kain lembut yang kering untuk bersihkan sepatu dengan gerakan cepat serta pendek. Jika ada cacat di permukaan sepatu, lebih lagi jelly-nya sampai cacat hilang.

Sepatu Espadrille

Sol memiliki bahan jerami cuma bisa dibikin bersih dengan tangan. Bersihkan dengan sikat gigi sisa berbulu halus/kain lembut serta sedikit detergen halus. Janganlah menyikatnya sangat keras lantaran bakal bikin warna sol jadi beralih. Bila tak diperlukan, baiknya Anda tak perlu membasahi semuanya sol lantaran mengeringkan sol jerami tidaklah gampang.

Sepatu Kulit Ular

Letakan sepatu ditempat yang sejuk, jauh dari cahaya matahari. Rawat kulit dengan cream untuk product kulit lewat cara menggosoknya lembut ke permukaan sepatu.

Utama!

Bersihkan sepatu sebelumnya disimpan!

Pakai ganjalan sepatu untuk melindungi bentuk.

Simpan sepatu di rack sepatu terbuka supaya tak lembap serta berjamur. Tempatkan silica gel serta ganti tiap-tiap 2 minggu sekali.

Janganlah jemur sepatu dibawah cahaya matahari lantaran bakal mengubah warna.

Tiap-tiap profesi pasti mempunyai pekerjaan yang tidak sama sesuai sama bagiannya. Demikian perihal baju yang dipakai akan tidak sama karena sesuai dengan bagian pekerjaan. Seperti satu diantaranya profesi seseorang chef yang bekerja di dapur, sudah pasti akan tidak sama dengan baju dan atribut yang dipakai oleh akuntan yang kenakan pakaian khas kantor.

Seseorang juru masak ataupun chef begitu mengutamakan kebersihan dan keselamatan dalam bekerja. Profesi ini dituntut untuk memproses hidangan dengan cara higienis dalam keadaan sanitasi perlengkapan maupun ruangan yang baik. Diluar itu, aspek keselamatan bekerja penting juga dipahami dan ditempuh oleh seseorang chef karena bagian ini lekat dengan beberapa piranti yang mempunyai kemungkinan kecelakaan kerja yang cukup tinggi.

Untuk mensupport pekerjaan seseorang chef, kelengkapan atribut yang dipakai telah jadi standard yang butuh diaplikasikan baik lingkup dapur restoran maupun hotel. apabila seseorang chef sekurang-kurangnya memakai seragam standard seperti, hat cook, necktie, double breasted jacket, apron, side towel, trousers dan sepatu safety online.

Hat cook jadi satu diantara ciri khas seseorang chef. Awal mulanya hat cook berwarna putih dengan bentuk seperti tabung maupun jamur dan mempunyai pori-pori di bagian atas untuk aliran hawa. Bentuk hat cook yang tinggi tunjukkan posisi seseorang chef dan umumnya yang kenakan yaitu executive chef. Bersamaan perubahan zaman, design, bentuk dan warna hat cook juga beragam, namun masih tetap mempunyai manfaat paling utama, yakni menghindar rambut rontok dan jatuh ke pada makanan dan menyerap keringat di dahi. Bahan yang dipakai pada hat cook dapat berbentuk kertas maupun kain katun. Hat cook yang di buat dari kertas umumnya hanya sekali gunakan. Atribut lain yang dipakai chef yaitu necktie (dasi/syal) yang melingkar di leher dan dipakai untuk menyerap keringat di sekitaran leher supaya tak menetes ke makanan. Tetapi sekarang ini pemakaian necktie sesuai sama design double breasted jacket (pakaian koki). Saat ini necktie sedikit dipakai karena umumnya design kerah pakaian chef telah menutupi leher dan segera menyerap keringat. Perhatikan juga alat-alat yang riskan dengan kecelakaan atau benda-benda yang gampang terbakar. Letakkan benda yang gampang terbakar dari kompor seperti minyak atau gas, Pakai bahan bakar berkualitas untuk kurangi kecelakaan kerja.

Keadaan dapur yang panas pasti membutuhkan baju yang nyaman dipakai dan gampang menyerap keringat. Double breasted jacket jadi baju harus seseorang juru masak, baju ini di desain berlapis dibagian dada, berlengan panjang dan di buat dari kain katun yang agak tebal membuat perlindungan dada dari panas api, makanan atau cairan yang menyiram badan. Sama dengan design hat cook, pada double breasted jacket juga alami pergantian dari mulai design, motif hingga warna. Double breasted jacket dianjurkan berwarna putih supaya dapat diliat seberapa jauh seseorang chef melindungi kebersihan seragam dan atributnya sepanjang bekerja. Demikian perihal trousers atau celana panjang yang dipakai chef. Trousers mesti di buat dari kain yang gampang menyerap keringat dan memilih warna gelap supaya tak tampak kotor.

Apron atau kerap dimaksud celemek, harus dipakai oleh chef dengan maksud membuat perlindungan jacket dan trousers dari kotoran. Sama dengan double breasted jacket yang beragam warna, apron juga bukan sekedar berwarna putih namun umumnya ikuti dengan warna baju yang dipakai. Panjang apron diupayakan hingga lutut dan lebar, supaya celana terlindung dari kotoran. Supaya tangan seseorang chef terbangun kebersihannya, sehelai side towel mesti senantiasa ada dan disisipkan di pinggang. Side towel umumnya di buat dari kain yang tebal dan gampang menyerap air.

Pekerjaan seseorang chef banyak bertemu segera dengan kecelakaan kerja, seumpama terpeleset karena lantai basah dan licin, terlindas roda troli maupun kejatuhan barang berat. Satu atribut lagi yg tidak dapat dilupakan yaitu sepatu safety. Sesuai sama namanya, safety shoes dipakai membuat perlindungan kaki dari peluang kecelakaan kerja di dapur. Sepatu ini mempunyai basic berbahan karet tebal supaya tak gampang slip dan di bagian atas dilindungi besi baja yang dilapis dengan kulit, supaya kaki aman dari kejatuhan benda berat.

Semua atribut mesti dijaga kebersihannya sehari-hari. Umumnya di hotel, atribut seperti necktie, double breasted jacket, trousers, maupun apron di-laundry sehari-hari dan karyawan senantiasa memakai baju yang bersih sehari-hari. Dengan memakai baju yang diseragamkan pastinya akan memberi dampak positif baik untuk pemakai maupun orang lain.

Tips Perlindungan Seorang Chef di Dapur

Tiap-tiap profesi pasti mempunyai pekerjaan yang tidak sama sesuai sama bagiannya. Demikian perihal baju yang dipakai akan tidak sama karena sesuai dengan bagian pekerjaan. Seperti satu diantaranya profesi seseorang chef yang bekerja di dapur, sudah pasti akan tidak sama dengan baju dan atribut yang dipakai oleh akuntan yang kenakan pakaian khas kantor.

Seseorang juru masak ataupun chef begitu mengutamakan kebersihan dan keselamatan dalam bekerja. Profesi ini dituntut untuk memproses hidangan dengan cara higienis dalam keadaan sanitasi perlengkapan maupun ruangan yang baik. Diluar itu, aspek keselamatan bekerja penting juga dipahami dan ditempuh oleh seseorang chef karena bagian ini lekat dengan beberapa piranti yang mempunyai kemungkinan kecelakaan kerja yang cukup tinggi.

Untuk mensupport pekerjaan seseorang chef, kelengkapan atribut yang dipakai telah jadi standard yang butuh diaplikasikan baik lingkup dapur restoran maupun hotel. apabila seseorang chef sekurang-kurangnya memakai seragam standard seperti, hat cook, necktie, double breasted jacket, apron, side towel, trousers dan sepatu safety online.

Hat cook jadi satu diantara ciri khas seseorang chef. Awal mulanya hat cook berwarna putih dengan bentuk seperti tabung maupun jamur dan mempunyai pori-pori di bagian atas untuk aliran hawa. Bentuk hat cook yang tinggi tunjukkan posisi seseorang chef dan umumnya yang kenakan yaitu executive chef. Bersamaan perubahan zaman, design, bentuk dan warna hat cook juga beragam, namun masih tetap mempunyai manfaat paling utama, yakni menghindar rambut rontok dan jatuh ke pada makanan dan menyerap keringat di dahi. Bahan yang dipakai pada hat cook dapat berbentuk kertas maupun kain katun. Hat cook yang di buat dari kertas umumnya hanya sekali gunakan. Atribut lain yang dipakai chef yaitu necktie (dasi/syal) yang melingkar di leher dan dipakai untuk menyerap keringat di sekitaran leher supaya tak menetes ke makanan. Tetapi sekarang ini pemakaian necktie sesuai sama design double breasted jacket (pakaian koki). Saat ini necktie sedikit dipakai karena umumnya design kerah pakaian chef telah menutupi leher dan segera menyerap keringat. Perhatikan juga alat-alat yang riskan dengan kecelakaan atau benda-benda yang gampang terbakar. Letakkan benda yang gampang terbakar dari kompor seperti minyak atau gas, Pakai bahan bakar berkualitas untuk kurangi kecelakaan kerja.

Keadaan dapur yang panas pasti membutuhkan baju yang nyaman dipakai dan gampang menyerap keringat. Double breasted jacket jadi baju harus seseorang juru masak, baju ini di desain berlapis dibagian dada, berlengan panjang dan di buat dari kain katun yang agak tebal membuat perlindungan dada dari panas api, makanan atau cairan yang menyiram badan. Sama dengan design hat cook, pada double breasted jacket juga alami pergantian dari mulai design, motif hingga warna. Double breasted jacket dianjurkan berwarna putih supaya dapat diliat seberapa jauh seseorang chef melindungi kebersihan seragam dan atributnya sepanjang bekerja. Demikian perihal trousers atau celana panjang yang dipakai chef. Trousers mesti di buat dari kain yang gampang menyerap keringat dan memilih warna gelap supaya tak tampak kotor.

Apron atau kerap dimaksud celemek, harus dipakai oleh chef dengan maksud membuat perlindungan jacket dan trousers dari kotoran. Sama dengan double breasted jacket yang beragam warna, apron juga bukan sekedar berwarna putih namun umumnya ikuti dengan warna baju yang dipakai. Panjang apron diupayakan hingga lutut dan lebar, supaya celana terlindung dari kotoran. Supaya tangan seseorang chef terbangun kebersihannya, sehelai side towel mesti senantiasa ada dan disisipkan di pinggang. Side towel umumnya di buat dari kain yang tebal dan gampang menyerap air.

Pekerjaan seseorang chef banyak bertemu segera dengan kecelakaan kerja, seumpama terpeleset karena lantai basah dan licin, terlindas roda troli maupun kejatuhan barang berat. Satu atribut lagi yg tidak dapat dilupakan yaitu sepatu safety. Sesuai sama namanya, safety shoes dipakai membuat perlindungan kaki dari peluang kecelakaan kerja di dapur. Sepatu ini mempunyai basic berbahan karet tebal supaya tak gampang slip dan di bagian atas dilindungi besi baja yang dilapis dengan kulit, supaya kaki aman dari kejatuhan benda berat.

Semua atribut mesti dijaga kebersihannya sehari-hari. Umumnya di hotel, atribut seperti necktie, double breasted jacket, trousers, maupun apron di-laundry sehari-hari dan karyawan senantiasa memakai baju yang bersih sehari-hari. Dengan memakai baju yang diseragamkan pastinya akan memberi dampak positif baik untuk pemakai maupun orang lain.


Sepatu pengaman (safety shoes) yaitu alat pelindung diri sebagai bagian dari product alas kaki, sampai kini begitu diperlukan oleh kelompok industri manufaktur dalam penuhi segi keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L) bagi beberapa pekerjanya, terutama yang mempunyai Lingkungan kerja yang memiliki kandungan resiko. Manfaat safety shoes bagi karyawan mempunyai peran penting dalam keselamatan kerja, Diluar itu Tanda-tanda sepatu safety mempunyai khas sendiri yakni memiliki bahan kulit dan memakai tipe sole rubber dan rubber-pu.

Industri yang menghasilkan Sepatu pengaman harus penuhi ketetapan Ketentuan Menteri Perindustrian nomor 164/M-IND/PER/12/2009, yakni merujuk pada kriteria yang ada pada SNI 0111 : 2009, Sepatu pengaman atau sepatu safety dari kulit dengan sol karet bikin vulkanisasi dan SNI 7079 : 2009, Sepatu pengaman atau sepatu keselamatan dari kulit dengan sol poliuretan dan termoplastik poliuretan system bikin injeksi.

Dalam rencana pengkayaan pengetahuan sumber daya di lingkungan Pusat Perumusan Standar-BSN tentang bagaimana SNI diaplikasikan oleh industri sekalian untuk menjaring input dalam pengembangan SNI itu dari kelompok industri alas kaki, Kepala Pusat Perumusan Standard (PPS).

Sepatu safety buatan indonesia sendiri mimiliki masalah, Masalah paling utama yang dihadapi dalam sistem produksi yang sesuai sama kriteria SNI yaitu kesusahan dalam peroleh bahan baku shoe cap yang terbuat dari baja dengan kemampuan 200 Joule. Hingga sekarang ini, industri mesti mengimpor item itu dari Cina dan Brazil, hingga saat dalam sediakan barang itu begitu lama serta memaksa industri untuk mempunyai persediaan yang beresiko pada terganggunya kontan flow finansial perusahaan.

Masalah lain berkaitan bahan baku yaitu penyediaan bahan kulit untuk sepatu yang perlu penuhi ketetapan SNI yaitu dengan ketebalan 1, 8 mm s/d 2 mm. Walau barang yang ada gampang didapat dari dalam negeri, walau demikian amat sedikit produsen yang ingin sediakan jenis bahan kulit yang sesuai sama ketetapan SNI itu.

Umumnya, produsen hanya sediakan bahan kulit berketebalan 1, 4 mm s/d 1, 5 mm. Penyebabnya masalah ini tak lepas dari masihlah ada sepatu pengaman di market yg tidak penuhi SNI dengan harga tambah lebih murah dan tetaplah laris di market. Tetapi, walau ada beberapa masalah itu, Industri sepatu safety tetaplah memegang prinsip tinggi dalam penuhi SNI untuk menjaga kwalitas product yang dibuatnya.

Tantangan Industri Sepatu Keselamatan dengan SNI


Sepatu pengaman (safety shoes) yaitu alat pelindung diri sebagai bagian dari product alas kaki, sampai kini begitu diperlukan oleh kelompok industri manufaktur dalam penuhi segi keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan (K3L) bagi beberapa pekerjanya, terutama yang mempunyai Lingkungan kerja yang memiliki kandungan resiko. Manfaat safety shoes bagi karyawan mempunyai peran penting dalam keselamatan kerja, Diluar itu Tanda-tanda sepatu safety mempunyai khas sendiri yakni memiliki bahan kulit dan memakai tipe sole rubber dan rubber-pu.

Industri yang menghasilkan Sepatu pengaman harus penuhi ketetapan Ketentuan Menteri Perindustrian nomor 164/M-IND/PER/12/2009, yakni merujuk pada kriteria yang ada pada SNI 0111 : 2009, Sepatu pengaman atau sepatu safety dari kulit dengan sol karet bikin vulkanisasi dan SNI 7079 : 2009, Sepatu pengaman atau sepatu keselamatan dari kulit dengan sol poliuretan dan termoplastik poliuretan system bikin injeksi.

Dalam rencana pengkayaan pengetahuan sumber daya di lingkungan Pusat Perumusan Standar-BSN tentang bagaimana SNI diaplikasikan oleh industri sekalian untuk menjaring input dalam pengembangan SNI itu dari kelompok industri alas kaki, Kepala Pusat Perumusan Standard (PPS).

Sepatu safety buatan indonesia sendiri mimiliki masalah, Masalah paling utama yang dihadapi dalam sistem produksi yang sesuai sama kriteria SNI yaitu kesusahan dalam peroleh bahan baku shoe cap yang terbuat dari baja dengan kemampuan 200 Joule. Hingga sekarang ini, industri mesti mengimpor item itu dari Cina dan Brazil, hingga saat dalam sediakan barang itu begitu lama serta memaksa industri untuk mempunyai persediaan yang beresiko pada terganggunya kontan flow finansial perusahaan.

Masalah lain berkaitan bahan baku yaitu penyediaan bahan kulit untuk sepatu yang perlu penuhi ketetapan SNI yaitu dengan ketebalan 1, 8 mm s/d 2 mm. Walau barang yang ada gampang didapat dari dalam negeri, walau demikian amat sedikit produsen yang ingin sediakan jenis bahan kulit yang sesuai sama ketetapan SNI itu.

Umumnya, produsen hanya sediakan bahan kulit berketebalan 1, 4 mm s/d 1, 5 mm. Penyebabnya masalah ini tak lepas dari masihlah ada sepatu pengaman di market yg tidak penuhi SNI dengan harga tambah lebih murah dan tetaplah laris di market. Tetapi, walau ada beberapa masalah itu, Industri sepatu safety tetaplah memegang prinsip tinggi dalam penuhi SNI untuk menjaga kwalitas product yang dibuatnya.

Pernah ga sih brothers melakukan kesalahan – kesalahan yang bikin sepatu safety kulit suede jadi rusak? Apa Brothers belum tau sepatu Suede itu seperti apa? Kalo belum coba lihat di artikel Om Bro ini tentang material suede.

Sebaiknya Brothers merawat sepatu suede dengan benar ya, bro! Kalau belum tahu cara merawat sepatu suede dengan benar, mari merapat! Om Bro ajarin sampai mahir layaknya pria gentlemen merawat sepatu suede. Sebelum Om Bro mengajarkan cara merawat sepatu suede dengan benar, sebaiknya Brothers harus mengetahui terlebih dulu mengenai hal apa saja yang harus dihindari saat merawat sepatu suede.

Untuk pelihara sepatu memiliki bahan suede ada 5 resep dari om gan yang perlu ditaati supaya sepatu bahan suede Brothers tetaplah panjang usia. Simak baik-baik!

1. Menjemur sepatu di bawah cahaya matahari

Menjemur sepatu suede dibawah cahaya matahari bisa memudarkan warnanya, gan! Janganlah coba–coba untuk menjemur sepatu suede brothers di bawah cahaya matahari dengan cara segera, baiknya pakai cara pengeringan dengan kipas angin saja gan! Ini bermanfaat untuk melindungi warna kulit dan kelembapannya.

2. Bersihkan sepatu dengan air

Air benar-benar sangat sama dipakai dalam bersihkan noda pada benda apa pun, namun kesempatan ini Om Gan begitu tak menyarankan sepatu suede dibikin bersih memakai air, karena akan membuat noda makin susah di hilangkan dan pastinya akan mengakibatkan kerusakan kulit. Jika sepatu Brothers terserang noda lumpur baiknya tunggu lumpur jadi kering, maka lumpur akan gampang di bersihkan jika dalam kondisi kering pada kulit suede.

3. Menyikat

Menyikat sesungguhnya tidak jadi masalah jika dikerjakan penyikatan memakai sikat gigi berbulu lembut, dan tak memakai sikat biasanya, namun tambah baik janganlah disikat. Argumennya supaya bulu/rambut pada kulit suede tak gundul, Gan! Suede sponge dari cololite jadi alternatif yang begitu efisien untuk melindungi struktur kulit suede.

4. Membersihkan dengan detergen

Hal satu ini jangan pernah Brothers praktikan dirumah! Membersihkan sepatu suede memakai detergen akan mengubah warna dan kwalitas kulit, bila telah begini, warna kulit akan tidak dapat kembali pada, gan! Baiknya pakai suede lotion dari cololite.

5. Tak selekasnya dikeringkan saat basah

Jika sepatu suede telah terlanjur kehujanan dan basah kuyup, janganlah didiamkan demikian saja gan, karena akan menyebabkan bau yg tidak enak dan membuat warna akan beralih, diluar itu bisa mengundang datangnya jamur gan! selekasnya keringkan memakai kain kering atau handuk manfaat untuk menyerap air yang sudah membasahi sepatu, tekan sepatu dengan handuk hingga air beralih ke handuk. Atau bila Brothers miliki koran sisa, sumpel juga bagian dalam sepatu. Pemakaian koran ini dapat menolong penyerapan sepatu supaya lebih cepat.

Lima hal yang butuh dijauhi dalam menjaga sepatu suede diatas tentunya mudah diingat ya Gan? Memanglah berkesan repot bila miliki sepatu memiliki bahan suede namun tampilan bagus memanglah perlu usaha spesial dalam merawatnya. Ingin mencarinya product perawatan sepatu? Berbelanja saja disini.

Bila Brothers miliki tips lain, bisa loh diberikan ke Om Gan. Isi saja pada kolom komentar dibawah. Om Gan tunggulah ya tips-nya!

Punya Sepatu Suede? Hindari Hal-hal Berikut

Pernah ga sih brothers melakukan kesalahan – kesalahan yang bikin sepatu safety kulit suede jadi rusak? Apa Brothers belum tau sepatu Suede itu seperti apa? Kalo belum coba lihat di artikel Om Bro ini tentang material suede.

Sebaiknya Brothers merawat sepatu suede dengan benar ya, bro! Kalau belum tahu cara merawat sepatu suede dengan benar, mari merapat! Om Bro ajarin sampai mahir layaknya pria gentlemen merawat sepatu suede. Sebelum Om Bro mengajarkan cara merawat sepatu suede dengan benar, sebaiknya Brothers harus mengetahui terlebih dulu mengenai hal apa saja yang harus dihindari saat merawat sepatu suede.

Untuk pelihara sepatu memiliki bahan suede ada 5 resep dari om gan yang perlu ditaati supaya sepatu bahan suede Brothers tetaplah panjang usia. Simak baik-baik!

1. Menjemur sepatu di bawah cahaya matahari

Menjemur sepatu suede dibawah cahaya matahari bisa memudarkan warnanya, gan! Janganlah coba–coba untuk menjemur sepatu suede brothers di bawah cahaya matahari dengan cara segera, baiknya pakai cara pengeringan dengan kipas angin saja gan! Ini bermanfaat untuk melindungi warna kulit dan kelembapannya.

2. Bersihkan sepatu dengan air

Air benar-benar sangat sama dipakai dalam bersihkan noda pada benda apa pun, namun kesempatan ini Om Gan begitu tak menyarankan sepatu suede dibikin bersih memakai air, karena akan membuat noda makin susah di hilangkan dan pastinya akan mengakibatkan kerusakan kulit. Jika sepatu Brothers terserang noda lumpur baiknya tunggu lumpur jadi kering, maka lumpur akan gampang di bersihkan jika dalam kondisi kering pada kulit suede.

3. Menyikat

Menyikat sesungguhnya tidak jadi masalah jika dikerjakan penyikatan memakai sikat gigi berbulu lembut, dan tak memakai sikat biasanya, namun tambah baik janganlah disikat. Argumennya supaya bulu/rambut pada kulit suede tak gundul, Gan! Suede sponge dari cololite jadi alternatif yang begitu efisien untuk melindungi struktur kulit suede.

4. Membersihkan dengan detergen

Hal satu ini jangan pernah Brothers praktikan dirumah! Membersihkan sepatu suede memakai detergen akan mengubah warna dan kwalitas kulit, bila telah begini, warna kulit akan tidak dapat kembali pada, gan! Baiknya pakai suede lotion dari cololite.

5. Tak selekasnya dikeringkan saat basah

Jika sepatu suede telah terlanjur kehujanan dan basah kuyup, janganlah didiamkan demikian saja gan, karena akan menyebabkan bau yg tidak enak dan membuat warna akan beralih, diluar itu bisa mengundang datangnya jamur gan! selekasnya keringkan memakai kain kering atau handuk manfaat untuk menyerap air yang sudah membasahi sepatu, tekan sepatu dengan handuk hingga air beralih ke handuk. Atau bila Brothers miliki koran sisa, sumpel juga bagian dalam sepatu. Pemakaian koran ini dapat menolong penyerapan sepatu supaya lebih cepat.

Lima hal yang butuh dijauhi dalam menjaga sepatu suede diatas tentunya mudah diingat ya Gan? Memanglah berkesan repot bila miliki sepatu memiliki bahan suede namun tampilan bagus memanglah perlu usaha spesial dalam merawatnya. Ingin mencarinya product perawatan sepatu? Berbelanja saja disini.

Bila Brothers miliki tips lain, bisa loh diberikan ke Om Gan. Isi saja pada kolom komentar dibawah. Om Gan tunggulah ya tips-nya!

Memakai sepatu safety kebesaran itu memang gak nyaman banget, Gan! Terkecuali gak nyaman, hal ini dapat begitu mengganggu tampilan! Masalah berbelanja sepatu on-line mungkin umumnya berlangsung pada ukuran sepatu yang kebesaran. Bila Brothers baru beli sepatu dan nyatanya kebesaran, janganlah keburu kecewa dan putus harapan! Terlebih bila hadiah sepatu kebesaran dari sang pacar atau istri? Ini jangan pernah dibuang, Dapat hancur dunia persilatan, Gan!

Tenang saja, Om Gan miliki jurus-jurus tepat supaya sepatu kebesaran Brothers dapat tetaplah nyaman digunakan! Simak Beberapa tips dari Om gan tersebut :

1. Kaos kaki tebal
Kaos kaki umumnya bermanfaat untuk menyerap keringat, pada kaki supaya sepatu tak gampang menyebabkan bau yg tidak enak, diluar itu kaos kaki dapat juga dipakai untuk melindungj kulit kaki dari gesekan sepatu dengan cara segera, namun nyatanya masihlah ada maanfaat yang lain dari kaos kaki yang pasti bermanfaat nih, Gan! Kaos kaki dapat jadi satu diantara pilihan andalan saat ukuran sepatu kebesaran. Tentukan kaos kaki tebal memiliki bahan wool untuk dipakai berbarengan dengan sepatu Brothers yang kebesaran, ini membuat kaki jadi lebih memiliki volume, dan pastinya sepatu kebesaran jadi cocok di kaki Brothers!


2. Sumpel sepatu
Memakai sumpelan yaitu hal yang paling beberapa orang kerjakan untuk mengakali sepatu yang kebesaran. Namun janganlah asal-asalan menyumpal sepatu dengan benda-benda yang membuat kaki tak nyaman, Gan! Bila tips dari Om gan sumpelan yang baik untuk dipakai yaitu berbentuk kain, busa atau bahan yang empuk, Gan! yang disumpalkan dibagian ujung depan sepatu. Tips yang satu ini yaitu satu diantara cara yang begitu efisien mengganjal sepatu supaya sepatu tak merasa sangat longgar.

3. Sol dalam (insole)
Untuk sepatu yang jenisnya tertutup, Brothers dapat menempatkan sol dalam penambahan dengan kata lain insole, Brothers dapat memakai insole sisa sepatu yang telah tak terpakai, janganlah cemas jika Brothers gak miliki insole sisa, Brothers dapat pesan insole sepatu di Brodo! Bila masihlah kebesaran juga, Om Gan anjurkan untuk memakai 2 kali insole. Jika sepatu Brothers sangat panjang, gunakan sol anti-selip dibagian tumit kaki yang dapat memberi panjang kaki sekitaran 5 cm.

4. Pakai Gel
Brothers dapat memakai gel dibagian sol sepatu untuk mendukung sedikit telapak kaki, pemakaian gel ini tambah nyaman dibanding mesti memakai sumpelan di ujung sepatu, gel sepatu ini telah banyak di jual di beberapa toko, Gan! Terlebih toko sepatu.

5. Heel Grips
Buat yang belum tahu apakah itu heel grip? Nih Om Gan jelasin, Heel grip yaitu sejenis penambahan supaya kaki belakang brothers tak nempel di sepatu, manfaatnya agar kaki tak lecet namun dapat pula menangani sepatu kebesaran.

Meskipun heel grips banyak dipakai oleh wanita untuk hindari sepatu yang lepas, nyatanya heel grip juga begitu bermanfaat buat pria gentlemen, Heel grip dapat dipakai pada jenis sepatu pantopel brothers yang kebesaran, karena heel grip berperan melindungi kaki belakang supaya tak lecet, dan bisa mendorong tumit ke depan hingga kaki Brothers merasa cocok saat memakai sepatu kebesaran Brothers!

Namun Gan, agar cocok berbelanja sepatu safety online tidak salah tentukan ukuran, Diteliti dulu untuk ukuran dan tanyan lebih detail kepada penjual

Tips Sepatu Kebesaran

Memakai sepatu safety kebesaran itu memang gak nyaman banget, Gan! Terkecuali gak nyaman, hal ini dapat begitu mengganggu tampilan! Masalah berbelanja sepatu on-line mungkin umumnya berlangsung pada ukuran sepatu yang kebesaran. Bila Brothers baru beli sepatu dan nyatanya kebesaran, janganlah keburu kecewa dan putus harapan! Terlebih bila hadiah sepatu kebesaran dari sang pacar atau istri? Ini jangan pernah dibuang, Dapat hancur dunia persilatan, Gan!

Tenang saja, Om Gan miliki jurus-jurus tepat supaya sepatu kebesaran Brothers dapat tetaplah nyaman digunakan! Simak Beberapa tips dari Om gan tersebut :

1. Kaos kaki tebal
Kaos kaki umumnya bermanfaat untuk menyerap keringat, pada kaki supaya sepatu tak gampang menyebabkan bau yg tidak enak, diluar itu kaos kaki dapat juga dipakai untuk melindungj kulit kaki dari gesekan sepatu dengan cara segera, namun nyatanya masihlah ada maanfaat yang lain dari kaos kaki yang pasti bermanfaat nih, Gan! Kaos kaki dapat jadi satu diantara pilihan andalan saat ukuran sepatu kebesaran. Tentukan kaos kaki tebal memiliki bahan wool untuk dipakai berbarengan dengan sepatu Brothers yang kebesaran, ini membuat kaki jadi lebih memiliki volume, dan pastinya sepatu kebesaran jadi cocok di kaki Brothers!


2. Sumpel sepatu
Memakai sumpelan yaitu hal yang paling beberapa orang kerjakan untuk mengakali sepatu yang kebesaran. Namun janganlah asal-asalan menyumpal sepatu dengan benda-benda yang membuat kaki tak nyaman, Gan! Bila tips dari Om gan sumpelan yang baik untuk dipakai yaitu berbentuk kain, busa atau bahan yang empuk, Gan! yang disumpalkan dibagian ujung depan sepatu. Tips yang satu ini yaitu satu diantara cara yang begitu efisien mengganjal sepatu supaya sepatu tak merasa sangat longgar.

3. Sol dalam (insole)
Untuk sepatu yang jenisnya tertutup, Brothers dapat menempatkan sol dalam penambahan dengan kata lain insole, Brothers dapat memakai insole sisa sepatu yang telah tak terpakai, janganlah cemas jika Brothers gak miliki insole sisa, Brothers dapat pesan insole sepatu di Brodo! Bila masihlah kebesaran juga, Om Gan anjurkan untuk memakai 2 kali insole. Jika sepatu Brothers sangat panjang, gunakan sol anti-selip dibagian tumit kaki yang dapat memberi panjang kaki sekitaran 5 cm.

4. Pakai Gel
Brothers dapat memakai gel dibagian sol sepatu untuk mendukung sedikit telapak kaki, pemakaian gel ini tambah nyaman dibanding mesti memakai sumpelan di ujung sepatu, gel sepatu ini telah banyak di jual di beberapa toko, Gan! Terlebih toko sepatu.

5. Heel Grips
Buat yang belum tahu apakah itu heel grip? Nih Om Gan jelasin, Heel grip yaitu sejenis penambahan supaya kaki belakang brothers tak nempel di sepatu, manfaatnya agar kaki tak lecet namun dapat pula menangani sepatu kebesaran.

Meskipun heel grips banyak dipakai oleh wanita untuk hindari sepatu yang lepas, nyatanya heel grip juga begitu bermanfaat buat pria gentlemen, Heel grip dapat dipakai pada jenis sepatu pantopel brothers yang kebesaran, karena heel grip berperan melindungi kaki belakang supaya tak lecet, dan bisa mendorong tumit ke depan hingga kaki Brothers merasa cocok saat memakai sepatu kebesaran Brothers!

Namun Gan, agar cocok berbelanja sepatu safety online tidak salah tentukan ukuran, Diteliti dulu untuk ukuran dan tanyan lebih detail kepada penjual


Membuat lingkungan kerja yang aman dengan aktif mengidentifikasi kemungkinan dan mengambil semuanya aksi mencegah yang dibutuhkan sebelumnya keadaan jadi lebih jelek adalah langkah awal dalam menangani bahaya di tempat kerja. Pekerja, atau yang dikenal sebagai sumber daya manusia yakni aset yang paling bernilai untuk perusahaan. Mengaplikasikan program K3 yakni ketetapan menghemat cost untuk perusahaan. Membuat lingkungan kerja yang aman bisa tingkatkan semangat kerja karyawan yang pada gilirannya akan tingkatkan produktifitas, efisiensi, dan keuntungan untuk perusahaan. Nilai-nilai dalam membuat lingkunga kerja yang aman meliputi rencana, prinsip, komunikasi, refleksi, penilaian dengan cara berkala dan perbaikan terus-menerus.

Tidak ada yang dapat menyanggah dengan fakta mengenai pentingnya keselamatan kerja. Namun kerap berlangsung lewat cara tak disengaja kita mengabaikannya, meninggalkan pekerja dan orang lain ditempat kerja yang mempunyai kandungan kemungkinan. Apakah anda bekerja di satu gudang, kantor atau di lapangan, maka lingkungan kerja yang aman begitu penting karena tiap-tiap karyawan mempunyai hak untuk bekerja di mana keselamatan dan kesehatannya tak terancam.


Kita kerap mendengar tentang berita kecelakaan kerja yang berlangsung di satu perusahaan karena kelalaian belaka. Walaupun tidak mungkin untuk mengontrol tindakan tiap-tiap karyawan yang bekerja di tempat kerjanya namun dibutuhkan pelatihan keterampilan membuat perlindungan dirinya dari bermacam sumber bahaya. Pendekatan untuk keselamatan di tempat kerja yang membawa hasil yang baik dan berikan peran pada semuanya karyawan yakni ;

- Prinsip manajemen yang kuat pada pemeliharaan dan menambahkan perilaku K3 dalam tiap-tiap tindakan individu pada tingkat manajemen.
- Berkomunikasi lewat cara terbuka pada manajemen dan karyawan tentang semuanya sisi keselamatan di tempat kerja.
- Menerapkan budaya umpan balik lewat cara terbuka pada karyawan untuk tumbuh, belajar dan berkepanjangan dalam menggerakkan program K3 di tempat kerjanya. - Perusahaan mesti membuat budaya mempromosikan K3 ditempat kerjanya, melatih karyawan tentang cara membuat perlindungan diri dari bermacam bahaya, membuat lingkungan kerja yang aman untuk aset yang paling bernilai yaitu karyawan.
- Responsibility of Safety - Safety yakni tanggungjawab berbarengan
- Safety yakni budaya yang menyebabkan tingkah laku
- Safety tidaklah hanya program, tetapi pembangunan budaya (safety culture)
- Safety berupa multidisiplin
- Persoalan Keselamatan keduanya sama terkait antar semuanya faedah umpamanya sistem pelatihan dan pembinaan, jaminan sosial, sistem jam kerja, prosedur, peralatan kerja (baju keselamatan atau sepatu safety), pemeliharaan tempat kerja, sistem pengawasan dan penilaian dan lain-lain.

Tips Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman


Membuat lingkungan kerja yang aman dengan aktif mengidentifikasi kemungkinan dan mengambil semuanya aksi mencegah yang dibutuhkan sebelumnya keadaan jadi lebih jelek adalah langkah awal dalam menangani bahaya di tempat kerja. Pekerja, atau yang dikenal sebagai sumber daya manusia yakni aset yang paling bernilai untuk perusahaan. Mengaplikasikan program K3 yakni ketetapan menghemat cost untuk perusahaan. Membuat lingkungan kerja yang aman bisa tingkatkan semangat kerja karyawan yang pada gilirannya akan tingkatkan produktifitas, efisiensi, dan keuntungan untuk perusahaan. Nilai-nilai dalam membuat lingkunga kerja yang aman meliputi rencana, prinsip, komunikasi, refleksi, penilaian dengan cara berkala dan perbaikan terus-menerus.

Tidak ada yang dapat menyanggah dengan fakta mengenai pentingnya keselamatan kerja. Namun kerap berlangsung lewat cara tak disengaja kita mengabaikannya, meninggalkan pekerja dan orang lain ditempat kerja yang mempunyai kandungan kemungkinan. Apakah anda bekerja di satu gudang, kantor atau di lapangan, maka lingkungan kerja yang aman begitu penting karena tiap-tiap karyawan mempunyai hak untuk bekerja di mana keselamatan dan kesehatannya tak terancam.


Kita kerap mendengar tentang berita kecelakaan kerja yang berlangsung di satu perusahaan karena kelalaian belaka. Walaupun tidak mungkin untuk mengontrol tindakan tiap-tiap karyawan yang bekerja di tempat kerjanya namun dibutuhkan pelatihan keterampilan membuat perlindungan dirinya dari bermacam sumber bahaya. Pendekatan untuk keselamatan di tempat kerja yang membawa hasil yang baik dan berikan peran pada semuanya karyawan yakni ;

- Prinsip manajemen yang kuat pada pemeliharaan dan menambahkan perilaku K3 dalam tiap-tiap tindakan individu pada tingkat manajemen.
- Berkomunikasi lewat cara terbuka pada manajemen dan karyawan tentang semuanya sisi keselamatan di tempat kerja.
- Menerapkan budaya umpan balik lewat cara terbuka pada karyawan untuk tumbuh, belajar dan berkepanjangan dalam menggerakkan program K3 di tempat kerjanya. - Perusahaan mesti membuat budaya mempromosikan K3 ditempat kerjanya, melatih karyawan tentang cara membuat perlindungan diri dari bermacam bahaya, membuat lingkungan kerja yang aman untuk aset yang paling bernilai yaitu karyawan.
- Responsibility of Safety - Safety yakni tanggungjawab berbarengan
- Safety yakni budaya yang menyebabkan tingkah laku
- Safety tidaklah hanya program, tetapi pembangunan budaya (safety culture)
- Safety berupa multidisiplin
- Persoalan Keselamatan keduanya sama terkait antar semuanya faedah umpamanya sistem pelatihan dan pembinaan, jaminan sosial, sistem jam kerja, prosedur, peralatan kerja (baju keselamatan atau sepatu safety), pemeliharaan tempat kerja, sistem pengawasan dan penilaian dan lain-lain.


 Keselamatan kerja listrik yaitu keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, sistem, tempat (lingkungan) dan beberapa cara lakukan pekerjaan. Maksud dari keselamatan kerja listrik yaitu membuat perlindungan tenaga kerja atau orang dalam melakukan beberapa pekerjaan atau ada tegangan listrik di sekelilingnya, baik berbentuk instalasi ataupun jaringan.

Pada intinya keselamatan kerja listrik yaitu pekerjaan dan keharusan dari, oleh dan untuk tiap-tiap orang yang sediakan, melayani dan memakai daya listrik. Undang undang no. 1 th. 1970 yaitu undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya sudah ditata pasal-pasal mengenai keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Selalu menggunakan APD minimal sepatu safety anti listrik, seragam anti listrik dan sarung tangan anti listik.

Penyebabnya paling utama kematian atau kecelakaan serius yang terkait dengan pekerjaan listrik yaitu seperti berikut :


  • Memakai sebagian perlengkapan tanpa ada maintenance yang baik
  • Kerja sangat dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi
  • Penggalian kabel bawah tanah bertegangan
  • Praktik yg tidak aman saat memakai suplai utama
  • Memakai sebagian perlengkapan yg tidak standar



Tipe Kecelakaan Listrik

Akibat yang terkena saat seorang terserang kontak listrik yakni :


  • Electric shock
  • Electrical burns
  • Loss of muscle control


Electric Shock

Tegangan listrik dengan 50 Volt dalam satu peluang, memblok tanda ke otak dan otot yang bisa mengakibatkan :


  • Jantung berhenti
  • Susah bernafas
  • Kejang otot


Kejang otot bisa mengakibatkan cedera fisik, dan kontraksi pada otot Anda.

Static Electricity

Tersengat listrik static bisa berlangsung sebagai contoh saat anda akan masuk kedalam mobil, dan tegangannya dapat meraih 10. 000 volts. Akan tetapi arusnya hanya mengalir dalam hitungan detik hingga tidaklah terlalu menyebabkan masalah pada orang yang terkontak.

Di tempat kerja di mana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka aksi mencegah mesti dikerjakan hingga electric static ini tak jadi penyebab.

Kursus K3 sebagai bentuk pengetahuan penggunan alat alat kerja.

Prosedur keselamatan saat bekerja dengan perlengkapan listrik :


  • Cek perlengkapan Anda apakah sesuai sama dan penuhi standar
  • Pakai equipment bertegangan rendah enakat mungkin
  • Jika memakai 230 volt, pakai perlengkapan ELCB
  • Cek perlengkapan Anda apakah masihlah valid sticker Portable Appliance Test (PAT) -nya.
  • Cek power point, three pin plug dalam kondisi bagus
  • Cek kabel-kabel dilantai jangan pernah mengakibatkan tripping hazard.


Prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment, Mesin-mesin dan Instalasinya :


  • Rencana yang masak : penentuan sebagian perlengkapan yang pas sebelumnya mulai kerja
  • Ditangani oleh orang yang kompeten
  • Pakai equipment yang standard dan sesuai


Sekian beberapa tips keselamatan kerja listrik yang dirangkum oleh Media K3 dari beragam sumber. Mudah-mudahan berguna.

Posedur Keselamatan Kerja Listrik

 Keselamatan kerja listrik yaitu keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, sistem, tempat (lingkungan) dan beberapa cara lakukan pekerjaan. Maksud dari keselamatan kerja listrik yaitu membuat perlindungan tenaga kerja atau orang dalam melakukan beberapa pekerjaan atau ada tegangan listrik di sekelilingnya, baik berbentuk instalasi ataupun jaringan.

Pada intinya keselamatan kerja listrik yaitu pekerjaan dan keharusan dari, oleh dan untuk tiap-tiap orang yang sediakan, melayani dan memakai daya listrik. Undang undang no. 1 th. 1970 yaitu undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya sudah ditata pasal-pasal mengenai keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik. Selalu menggunakan APD minimal sepatu safety anti listrik, seragam anti listrik dan sarung tangan anti listik.

Penyebabnya paling utama kematian atau kecelakaan serius yang terkait dengan pekerjaan listrik yaitu seperti berikut :


  • Memakai sebagian perlengkapan tanpa ada maintenance yang baik
  • Kerja sangat dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi
  • Penggalian kabel bawah tanah bertegangan
  • Praktik yg tidak aman saat memakai suplai utama
  • Memakai sebagian perlengkapan yg tidak standar



Tipe Kecelakaan Listrik

Akibat yang terkena saat seorang terserang kontak listrik yakni :


  • Electric shock
  • Electrical burns
  • Loss of muscle control


Electric Shock

Tegangan listrik dengan 50 Volt dalam satu peluang, memblok tanda ke otak dan otot yang bisa mengakibatkan :


  • Jantung berhenti
  • Susah bernafas
  • Kejang otot


Kejang otot bisa mengakibatkan cedera fisik, dan kontraksi pada otot Anda.

Static Electricity

Tersengat listrik static bisa berlangsung sebagai contoh saat anda akan masuk kedalam mobil, dan tegangannya dapat meraih 10. 000 volts. Akan tetapi arusnya hanya mengalir dalam hitungan detik hingga tidaklah terlalu menyebabkan masalah pada orang yang terkontak.

Di tempat kerja di mana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka aksi mencegah mesti dikerjakan hingga electric static ini tak jadi penyebab.

Kursus K3 sebagai bentuk pengetahuan penggunan alat alat kerja.

Prosedur keselamatan saat bekerja dengan perlengkapan listrik :


  • Cek perlengkapan Anda apakah sesuai sama dan penuhi standar
  • Pakai equipment bertegangan rendah enakat mungkin
  • Jika memakai 230 volt, pakai perlengkapan ELCB
  • Cek perlengkapan Anda apakah masihlah valid sticker Portable Appliance Test (PAT) -nya.
  • Cek power point, three pin plug dalam kondisi bagus
  • Cek kabel-kabel dilantai jangan pernah mengakibatkan tripping hazard.


Prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment, Mesin-mesin dan Instalasinya :


  • Rencana yang masak : penentuan sebagian perlengkapan yang pas sebelumnya mulai kerja
  • Ditangani oleh orang yang kompeten
  • Pakai equipment yang standard dan sesuai


Sekian beberapa tips keselamatan kerja listrik yang dirangkum oleh Media K3 dari beragam sumber. Mudah-mudahan berguna.


Popular Posts