background img

The New Stuff

KAPAN PEMAKAIAN SARUNG TANGAN DIPERLUKAN



Walau efektifitas penggunaan sarung tangan dalam menahan kontaminasi dari petugas kesehatan sudah dapat dibuktikan berkali-kali ( Tenorio et al. 2001 ) tapi penggunaan sarung tangan tidak gantikan keperluan untuk membersihkan tangan. Karena sarung tangan bedah lateks dengan kualitas paling baik sekalinya, kemungkinan alami kerusakan kecil yang tidak nampak, sarung tangan kemungkinan robek di saat dipakai atau tangan tercemar di saat melepas sarung tangan ( Bagg. Jenkins serta Barker 1990; Davis 2001) jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.

Bergantung situasi, sarung tangan check atau serbaguna bersih harus dipakai oleh semua petugas saat :

Ada peluang contact tangan dengan darah atau cairan badan lain, membran mukosa atau kulit yang lepas
Lakukan mekanisme klinis yang berbentuk invasive contohnya menusukkan suatu hal ke pembuluh darah, seperti menempatkan infus
Mengatasi bahan – bahan sisa gunakan yang sudah tercemar atau sentuh permukaan yang terkontaminasi
Mengaplikasikan Kesiagaan Berdasar Penyebaran Lewat Contact ( yang dibutuhkan pada masalah penyakit menyebar lewat contact yang sudah diketahui atau diduga), yang mewajibkan petugas kesehatan memakai sarung tangan bersih, tidak steril saat masuk ruang pasien. Petugas kesehatan harus melepas sarung tangan itu sebelum tinggalkan ruang pasien serta membersihkan tangan dengan sabun dan air atau mungkin dengan handrub berbasiskan alkohol.

Satu pasang sarung tangan harus dipakai untuk tiap pasien, untuk usaha hindari kontaminasi silang ( CDC 1987 ). Penggunaan sepasang sarung tangan yang sama atau membersihkan tangan yang masih tetap bersarung tangan, saat beralih dari satu pasien ke pasien lainnya atau saat lakukan perawatan dibagian badan yang kotor selanjutnya beralih ke anggota badan yang bersih, bukan praktik yang aman. Doebbeling serta Colleagues (1988) mendapatkan bakteri dalam jumlah berarti pada tangan petugas yang cuma membersihkan tangan pada kondisi masih menggunakan sarung tangan serta tidak mengubah sarung tangan saat beralih dari satu pasien ke pasien yang lain.

HAL YANG HARUS DILAKUKAN BILA PERSEDIAAN SARUNG TANGAN TERBATAS

Jika sumber daya terbatas serta jumlah sarung tangan check tidak mencukupi, sarung tangan bedah sekali gunakan ( disposable ) yang telah dipakai bisa diolah lagi dengan :

Dekontaminasi dengan menahan dalam larutan klorin 0,5 % selam 10 menit
Dicuci serta basuh, dan dikeringkan
Sterilkan dengan memakai autoklaf atau disinfeksi tingkat tinggi ( dengan di kukus)
Dulu perebusan sudah direferensikan untuk langkah untuk disinfeksi tingkat tinggi sarung tangan bedah. Tetapi susah untuk keringkan sarung tangan tanpa ada mengkontaminasinya. Sebab pengukusan semakin gampang dilaksanakan serta sama – sama efisien, karena itu langkah ini yang saat ini direferensikan untuk disinfeksi tingkat tinggi sarung tangan bedah.

Jika sarung tangan rumah tangga tidak ada, pakai dua lapis sarung tangan check atau sarung tangan bedah yang sudah diolah untuk memberi perlindungan yang cukup buat petugas kebersihan, petugas laundry, pekarya dan petugas yang mengatasi serta buang sampah klinis.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA PEMAKAIAN SARUNG TANGAN

Pakai sarung tangan dengan ukuran yang sesuai dengan, terutamanya untuk sarung tangan bedah. Sarung tangan yang tidak sesuai ukuran tangan bisa mengganggu ketrampilan serta gampang robek.
Menjaga supaya kuku tetap pendek untuk turunkan risiko sarung tangan robek.
Tarik sarung tangan ke atas manset gaun ( bila anda menggunakannya ) membuat perlindungan pergelangan tangan.
Pakai pelembab yang larut di air ( tidak memiliki kandungan lemak ) untuk menahan kulit tangan kering / berkerut.
Jangan pakai lotion atau cream berbasiskan minyak, sebab akan menghancurkan sarung tangan bedah atau sarung tangan check dari lateks.
Jangan memakai cairan pelembab yang memiliki kandungan minyak wangi sebab bisa mengakibatkan iritasi pada kulit.
Jangan simpan sarung tangan dalam tempat dengan temperatur yang begitu panas atau begitu dingin contohnya di bawah cahaya matahari langsung, di dekat pemanas, AC, sinar ultraviolet, sinar fluoresen atau mesin rontgen, sebab bisa menghancurkan bahan sarung tangan hingga kurangi efektifitasnya untuk pelindung.
REAKSI ALERGI TERHADAP SARUNG TANGAN

Reaksi alergi pada sarung tangan lateks makin banyak disampaikan oleh beberapa petugas di sarana kesehatan, termasuk juga sisi rumah tangga, petugas laboratorium serta dokter gigi. Bila sangat mungkin, sarung tangan bebas lateks ( nitril ) atau sarung tangan lateks rendah allergen harus dipakai, bila diduga berlangsung alergi ( reaksi alergi pada nitril berlangsung, tapi semakin jarang-jarang ). Disamping itu, penggunaan sarung tangan bebas bedak direferensikan. Sarung tangan dengan bedak bisa mengakibatkan reaksi semakin banyak, sebab bedak pada sarung tangan bawa partikel leteks ke udara. Bila ini tidak sangat mungkin, penggunaan sarung tangan kain atau vinil di bawah sarung tangan lateks bisa menolong menahan sensitisasi kulit. Meski begitu, aksi ini tidak bisa menahan sensitisasi pada membran mukosa mata serta hidung. ( Garner serta HICPAC 1996 ).

Pada sejumlah besar orang yang peka, tanda-tanda yang ada ialah warna merah pada kulit, hidung berair serta gatal – gatal pada mata, yang kemungkinan berulang-ulang atau makin kronis contohnya mengakibatkan masalah pernapasan seperti asma. Reaksi alergi pada lateks bisa ada dalam tempo 1 bulan penggunaan. Tapi biasanya reaksi baru berlangsung sesudah penggunaan yang semakin lama, seputar 3 – 5 tahun., serta sampai 15 tahun ( Baumann 1992), walau ke orang yang rawan. Belumlah ada therapy atau desensitisasi untuk menangani alergi lateks, satu – satunya pilihan ialah hindari contact.

MASKER

Masker harus lumayan besar untuk tutupi hidung, mulut, sisi bawah dagu, serta rambut di wajah ( jenggot ). Masker digunakan untuk meredam cipratan yang keluar pada saat petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk atau bersin dan untuk menahan percikan darah atau cairan badan yang lain masuk hidung atau mulut petugas kesehatan. Jika masker tidak dibuat berbahan tahan cairan, karena itu masker itu tidak efisien untuk menahan ke-2 hal itu.

Masker yang ada, dibuat dari beberapa bahan seperti katun mudah, kain kassa, kertas serta bahan sintetik yang beberapa salah satunya tahan cairan. Masker yang dibuat dari katun atau kertas benar-benar nyaman tapi tidak bisa meredam cairan atau efisien untuk filter. Masker yang dibikin berbahan sintetik bisa memberi perlindungan dari tetesan partikel memiliki ukuran besar ( > 5 µm ) yang menyebar lewat batuk atau bersin pada orang yang ada di dekat pasien ( kurang dari 1 mtr. ). Tetapi masker bedah paling baik sekalinya tidak direncanakan untuk betul – betul tutup cocok dengan cara erat ( melekat seutuhnya di wajah ) hingga menahan kebocoran udara di bagian pinggirnya. Dengan begitu, masker tidak bisa dengan cara efisien memfilter udara yang disedot ( Chen serta Welleke 1992 ) serta tidak bisa direferensikan untuk maksud itu.

Pada perawatan pasien yang sudah diketahui atau diduga menanggung derita penyakit menyebar lewat udara atau droplet, masker yang dipakai harus bisa menahan partikel capai membran mukosa dari petugas kesehatan.

MASKER DENGAN EFISIENSI TINGGI

Masker dengan efektivitas tinggi adalah tipe masker spesial yang direferensikan, jika penyaringan udara dipandang penting contohnya pada perawatan seorang yang sudah diketahui atau diduga menanggung derita flu burung atau SARS. Masker dengan efektivitas tinggi contohnya N95 membuat perlindungan dari partikel dengan ukuran ≤ 5 mikron yang di bawa serta oleh udara. Pelindung ini terbagi dalam banyak susunan bahan penyaring serta harus bisa melekat dengan erat di wajah tanpa kebocoran. Dilain faksi pelindung ini semakin mengganggu pernapasan serta tambah mahal dibanding masker bedah. Sebelum petugas menggunakan masker N95 perlu diselenggarakan bugar tes pada tiap penggunaannya.

Saat sedang menjaga pasien yang sudah diketahui atau diduga menanggung derita penyakit menyebar lewat airborne atau droplet, misalnya flu burung atau SARS, petugas kesehatan harus memakai masker efektivitas tinggi. Pelindung ini adalah piranti N-95 yang sudah disertifikasi oleh US National Institute for Occupational Safety serta Health ( NIOSH), disepakati oleh European CE, atau standar nasional / regional yang sesuai dengan standard itu dari Negara yang menghasilkannya. Masker efektivitas tinggi dengan tingkat efektivitas semakin tinggi dapat dipakai. Masker efektivitas tinggi, seperti terutamanya N-95, harus ditest pengepasannya ( bugar tes ) untuk jamin jika piranti itu cocok secara benar di wajah penggunanya.

PEMAKAIAN MASKER EFISIENSI TINGGI

Petugas Kesehatan harus :

Mengecek bagian masker yang melekat di wajah untuk lihat apa susunan utuh serta tidak cacat. Bila bahan penyaring rusak atau kotor, buang masker itu. Disamping itu, masker yang ada keretakan, terkikis, terpotong atau terlipat pada bagian dalam masker, tidak bisa dipakai.
Mengecek tali – tali masker untuk pastikan tidak terpotong atau rusak. Tali harus melekat secara baik di semua titik sambungan.
Pastikan jika klip hidung yang dibuat dari logam ( bila ada ) ada pada tempatnya serta berperan secara baik.
Bugar tes untuk masker efektivitas tinggi

Peranan masker akan terusik / tidak efisien, bila masker tidak bisa menempel dengan cara prima di wajah, sama dengan situasi berikut ini :

Ada janggut, cambang atau rambut yang tumbuh di wajah sisi bawah atau ada gagang kacamata.
Tiadanya satu atau dua gigi pada ke-2 bagian bisa memengaruhi perlekatan sisi muka masker.
Jika klip hidung dari logam dipencet, diapit, sebab akan mengakibatkan kebocoran. Ratakan klip tertera di atas hidung sesudah anda menempatkan masker, memakai ke-2 telunjuk dengan mendesak serta telusuri sisi atas masker.
Bila kemungkinan, disarankan bugar tes dilaksanakan tiap sebelum menggunakan masker efektivitas tinggi.

KEWASPADAAN

Beberapa masker memiliki kandungan elemen lateks serta tidak dapat dipakai oleh individu yang alergi pada lateks. Petugas harus dikasih cukup waktu untuk memakai serta mengepaskan masker secara baik sebelum berjumpa dengan pasien.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts